PKS Minta Pemerintah Tinjau Kembali Right Issue PT Waskita  - Telusur

PKS Minta Pemerintah Tinjau Kembali Right Issue PT Waskita 

Anggota Komisi XI DPR RI Fraksi PKS, Anis Byarwati. (Ist).

telusur.co.id - Komisi XI DPR RI menyelenggarakan rapat dengar pendapat dengan Direktur Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) Kementerian Keuangan  dan Direktur Utama PT Waskita beserta jajarannya. 

Rapat ini membahas tentang Program Tahunan Privatisasi Tahun 2022 (right issue untuk PT Waskita). Secara sederhana, right issue adalah hak yang diberikan kepada investor lama untuk membeli saham baru yang diterbitkan sebelum saham baru tersebut ditawarkan kepada investor lain. 

Anggota Komisi XI DPR RI dari Fraksi PKS, Anis Byarwati, dalam rapat ini menyampaikan bahwa yang perlu diperhatikan ketika Waskita menginginkan right issue dari pemerintah, adalah faktor risiko. Menurutnya, Komisi XI akan mempertimbangkan kelayakan right issue bagi Waskita dengan melihat performa keuangan yang dimilikinya.
 
Mengutip paparan dari Direktur Utama Waskita, Anis membeberkan posisi keuangan Waskita. Ekuitas waskita memiliki pertumbuhan minus 9,2 persen. Sedangkan liabilitas (hutang) tumbuh 4 persen. Rasio Utang dan ekuitas (Debt to Equity Ratio/DER) membengkak hingga di atas angka 3. 

"Padahal, perusahaan yang sehat secara keuangan ditunjukkan dengan rasio DER di bawah angka 1 atau di bawah 100 persen, semakin rendah rasio DER maka semakin bagus," kata Anies dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Rabu (14/9/22).

Demikian juga dengan kondisi sebaliknya, semakin tinggi DER menunjukkan komposisi jumlah hutang/kewajiban lebih besar dibandingkan dengan jumlah seluruh modal bersih yang dimilikinya, sehingga mengakibatkan beban perusahaan terhadap pihak luar besar juga. Meningkatnya beban kewajiban terhadap pihak luar menunjukkan bahwa sumber modal perusahaan sangat tergantung dari pihak luar. 

Wakil Ketua Badan Akuntabilitas dan Keuangan Negara (BAKN) DPR RI ini mengatakan, ketika sebuah perusahaan ditawarkan right issue salah satu tujuan untuk investor, agar perusahaannya bisa memiliki deviden lebih banyak. Tetapi ketika saham ditanamkan kepada satu kondisi perusahaan yang kuangannya sedang tidak sehat  maka resikonya tinggi. 

"Apalagi yang dipakai ini adalah uang negara yang memiliki amanah untuk kesejahteraan rakyat," ujar Politisi Senior PKS ini. 

Hal lain yang disoroti anggota legislatif dari dapil Jakarta Timur ini terkait dengan right issue Waskita yang ditawarkan kepada publik. Pada tahun 2021, dari target 9,4 trilyun, 4 trilyun ditawarkan kepada publik. Namun hanya1,5 trilyun yang terserap. 

"Ini artinya publik tidak terlalu berminat. Sehingga akhirnya Waskita mengandalkan PMN (Penyertaan Modal Negara). Akibatnya saham pemerintah menjadi sangat besar.  Penempatan dana pemerintah pada perusahaan yang tidak terlalu sehat tentu sangat beresiko. Dan ini cukup menjadi alasan untuk peninjauan kembali right issue untuk PT Waskita Karya," pungkasnya. [Tp]


Tinggalkan Komentar