telusur.co.id - Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia (Kemenkominfo) berkolaborasi dengan Gerakan Nasional Literasi Digital Siberkreasi meluncurkan program “Indonesia Makin Cakap Digital” pada tahun 2021.
“Dalam perjalanannya program literasi digital telah berhasil menjangkau lebih dari 12 juta masyarakat di 515 kabupaten dan kota di 34 provinsi. Kegiatan ini berfokus pada peningkatan wawasan dan kecakapan yang diukur berdasarkan empat pilar digital, yaitu kecakapan digital, etika digital, keamanan digital, dan budaya digital," ujar Dirjen Aptika Kominfo, Samuel Abriijani Pengerapan.
Kemenkominfo akan terus meningkatkan pencapaian tersebut dengan menyasar kelompok-kelompok strategis di masyarakat. Untuk meningkatkan skor indeks literasi digital Indonesia ke level baik, Kemenkominfo secara konsisten akan terus menjalankan kegiatan literasi digital.
“Pada tahun 2022 akan diberikan pelatihan literasi digital kepada 5,5 juta masyarakat agar tujuan peningkatan skor indeks literasi digital dapat tercapai dan peningkatan kecakapan digital tersebut dapat dimanfaatkan secara optimal," kata Menkominfo Johnny G. Plate, dalam sambutan program Makin Cakap Digital.
Kominfo bersama Siberkreasi kembali melaksanakan webinar literasi digital untuk komunitas di wilayah Sumatra dan sekitarnya pada Rabu (19/10/22). Webinar yang dihadiri lebih dari 1.300 orang ini mengangkat tema "Konsep Bisnis Digital: Pemasaran Melalui Instagram".
Hadir sebagai narasumber Rizki Nugroho, Podcaster & Co-Founder Paberik Soeara Rakjat; Syarif Maulana, Business Consultant & Praktisi Literasi Digital; serta Bayu Sutjiatmo, Ketua Prodi Perdagangan Internasional Politeknik APP Jakarta & Praktisi Literasi Digital.
Dalam webinar tersebut, Syarif Maulana membahas konsep pemasaran melalui instagram ditinjau dari perspektif cakap digital. Kata dia, sebagai salah satu sosial media yang memiliki banyak pengguna, instagram tidak hanya menjadi platform sosial media saja tapi juga menjadi platform berjualan dan promosi yang powerfull.
"Empat tips melakukan pemasaran melalui Instagram. Pertama, sharing dahulu sebelum selling. Kedua, bentuk dan komunikasikan keberadaan usaha atau brand kita di instagram. Ketiga, buat konten yang menarik yang mampu menciptakan engagement kepada pemirsa. Terakhir, selalu konsisten membuat konten yang relevan dengan jati diri brand atau usaha Anda," papar Syarif.
Kemudian Bayu Sutjiatmo menjelaskan soal konsep pemasaran melalui instagram ditinjau dari perspektif etika digital. Menurutnya, ada tiga etika yang perlu kita lakukan setiap melakukan pemasaran melalui instagram.
"Pertama, hindari menggunakan konten produk milik orang lain. Kedua, selalu menyapa dan berkomunikasi dengan baik dan santun kepada konsumen. Terakhir, tidak menjelek jelekan produk lain dalam melakukan promosi atau memberikan penjelasan kepada konsumen," jelas Bayu.
Lebih jauh Rizki Nugroho menerangkan mengenai konsep pemasaran melalui instagram ditinjau dari perspektif keamanan digital. Dia menyebut ada tiga aktivitas sederhana yang dapat dilakukan untuk menjaga keamanan dalam melakukan pemasaran melalui instagram.
"Pertama, tidak sembarangan memberikan kode OTP kepada orang lain. Kedua, jangan pernah membuka link atau web dari sumber yang tidak dipercaya. Terakhir, selalu melakukan penggantian password secara berkala," ujar Rizki. (Tp)