telusur.co.id - Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono angkat suara soal rehabilitasi rumah dinas Gubernur DKI yang merogoh kocek Rp2,9 Miliar. Heru mengatakan, rehabilitasi yang dilakukan adalah perawatan biasa yang rutin dilakukan.

"Kan perawatan biasa, tahun-tahun lalu juga ada. Nggak boleh?" kata Heru di Taman Cempaka, Cipayung, Jakarta Timur, Selasa (21/3/23).

eks Wali Kota Jakarta Utara itu menyebut tetap memakai rumah dinas itu seperti semestinya. Ia mengatakan, rumah dinasnya sering dipakai untuk rapat-rapat tertentu.

"Rumah dinas itu tetap menjadi rumah dinas. Kadang-kadang saya rapat di sana. Kadang-kadang ketemu warga, kadang ketemu kepala dinas. Ngobrol di sana, tetap dipakai. Masa tidak dirawat?" kata Heru.

"Saya datang ke sana juga perlu dicat, perlu (dirawat)," sambungnya.

Sebelumnya, dalam situs resmi Sistem Informasi Rencana Umum Pengadaan Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang dan Jasa (Sirup LKPP). 

Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta merencanakan rehabilitas rumah dinas Gubernur DKI Jakarta dengan anggaran sebesar Rp2.901.369.116 (Rp2,9 miliar).

Diketahui, alokasi anggaran rumah dinas Gubernur itu berasal dari anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) DKI Jakarta 2023.

Dalam situs Sirup LKPP dinyatakan bahwa rehabilitasi rumah dinas Heru termasuk dalam pos anggaran Dinas Cipta Karya, Tata Ruang, dan Pertanahan (Citata) DKI Jakarta.

"Nama KLPD Pemerintah Daerah Provinsi DKI Jakarta. Satuan kerja Dinas Cipta Karya, Tata Ruang, dan Pertanahan. Detail lokasi (rumah dinas Heru Budi) Jalan Taman Suropati Nomor 7, Menteng, Kota Jakarta Pusat," demikian yang tertulis dalam situs Sirup LKPP, dikutip Jumat (17/3/23). [Fhr]