telusur.co.id - PT Kimia Farma Tbk akhirnya angkat bicara terkait informasi yang menyebut jika salah satu karyawannya yang berinisial S, yang ditangkap Densus 88. Seperti diketahui, S merupakan salah seorang tersangka terorisme jaringan Jamaah Islamiyah (JI) yang diamankan di Bekasi, Jumat (10/9/21) lalu.

Dirut PT Kimia Farma Verdi Budidarmo membenarkan jika S merupakan salah satu karyawannya. Saat ini pihaknya telah membebastugaskan, dan memberikan skorsing terhadap S hingga ada keputusan hukum tetap.

"Jika hasil pemeriksaan menunjukkan S bersalah secara hukum, maka PT Kimia Farma Tbk akan memberikan sanksi pelanggaran berat. Sesuai peraturan perusahaan, sanksi tersebut berupa pemutusan hubungan kerja (PHK) dengan tidak hormat," ujar Verdi dalam keterangan tertulisnya.

Hingga saat ini, kata Verdi, pihaknya masih menunggu proses hukum yang berjalan. Jika nantinya S terbukti tidak bersalah, pihaknya akan mendukung karyawannya tersebut.

"Jika sebaliknya (S dinyatakan tidak bersalah), maka perusahaan akan melakukan tindakan mendukung pemulihan nama baik S," katanya.

Lebih jauh Verdi menegaskan, pihaknya mendukung penuh Polri dalam menuntaskan dugaan terorisme yang menyeret karyawannya. 

"Kimia Farma sangat mendukung sepenuhnya upaya seluruh aparat penegak hukum untuk memproses secara hukum atas tindakan yang dilakukan oleh oknum karyawan tersebut sesuai dengan hukum yang berlaku," pungkasnya. (Ts)