telusur.co.id - Minimnya panggung dalam pemerintahan membuat turunnya elektabilitas Ketua Umum Partai Gerindra yang juga Menteri Pertahanan Prabowo Subianto. Terutama dalam penanganan COVID-19 yang kini sedang mendapat perhatian publik. Pasalnya, Menteri Pertahanan tak terkait langsung dengan kebijakan penyelesaian COVID-19 yang dihadapi bangsa ini.
Begitu disampaikan Pengamat politik Ujang Komarudin kepada wartawan, Selasa (9/6/20).
"Sedangkan kepala daerah, itu langsung punya kebijakan," ujar Ujang kepada wartawan, Selasa (9/6/20).
Menurut Ujang, Menhan tak akan terlihat mempunyai kinerja untuk membantu menyelesaikan pandemi COVID-19 karena bukan bagiannya dan bukan leading sector-nya. Sementara, kepala daerah dan pemerintah pusat dalam hal ini Presiden terlihat kinerjanya lantaran memang ikut menangani corona.
Sehingga, wajar jika Prabowo turun elektabilitasnya. Sedangkan ada beberapa kepala daerah seperti Gubernur Jateng Ganjar Pranowo dan Gubernur Jabar Ridwan Kamil yang elektabilitasnya naik.
Direktur Indonesia Political Review (IPR) ini menilai, isu Prabowo jadi capres agaknya bakal menjadi kenyataan. Namun, ia tak bisa memprediksi tingkat kesuksesannya.
"Hampir 99,9 persen Prabowo akan maju jadi capres lagi di 2024," kata ujang.
Ujang menyebut, ada beberapa faktor yang membuat Prabowo tampak ingin dan berpeluang maju lagi. Salah satunya adalah dengan kembali menjadi ketua umum Partai Gerindra. Dengan menjadi Ketua Umum Partai, menurut Ujang, Prabowo lebih mudah melangkah sebagai Capres.
"Karena jika dipegang oleh kader lain, maka akan kesulitan dalam memuluskan langkahnya menuju 2024. Karena bisa saja kader lain itu, berkeinginan juga jadi capres," terang dia.
Kemudian, tak ada calon incumbent karena Presiden Joko Widodo tak bisa maju lagi. Dengan peluang itu, Ujang menilai Prabowo bisa merasa memiliki peluang dan percaya diri.
"Karena lawan-lawannya muka-muka baru di Piilpres 2024," kata Ujang.
Diketahui, Prabowo Subianto masih jadi yang teratas di survei pemilihan presiden oleh Indikator Politik Indonesia. Dalam survei yang dikeluarkan pada Mei 2020 seperti dilihat Senin (8/6/20), Prabowo Subianto berjaya dengan angka 14,1 persen.
Di bawah Prabowo, ada Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dengan 11,8 persen elektabilitas.
Elektabilitas Prabowo masih teratas tapi turun dari periode survei pada Februari 2020. Turunnya tak tanggung-tanggung, sekitar 8 persen. Elektabilitas Prabowo di survei bulan Februari 2020 mencapai 22,2 persen. [Tp]