telusur.co.id - Polri memaparkan kronologi lengkap dari meninggalnya mantan Bupati Yahukimo Abock Busup di Jakarta. Ia ditemukan meninggal pada Minggu (3/10/20) pagi di sebuah hotel di Jakarta.

Karopenmas Divhumas Polri Brigjen Pol Rusdi Hartono mengatakan, awalnya petugas mengetuk pintu kamar 1707 yang merupakan tempat dari Abock Busup. Namun saat itu petugas itu tak mendapatkan jawaban. 

"Yang bersangkutan kemudian mengontak temannya, saudara Ridwan yang melaporkan bahwa tidak ada respon dari kamar 1707," ujar Rusdi Mabes Polri, Senin (4/10/21).

Setelah itu, kata Rusdi, petugas hotel memberi kabar pada rekan korban yang berada di kamar nomor 1725. 
Dengan disaksikan rekan korban, kamar itu dibuka dengan cara manual, dan Abock ditemukan telah meninggal dunia.

"Dari keterangan dari para saksi ini, tidak ditemukan kekerasan pada tubuh korban. Tidak ditemukan benda-benda lain, tidak ditemukan obat-obat pada sekitar jenazah," jelasnya.

Selanjutnya, sambung Rusdi, jasad korban pun dibawa ke Rumah Sakit (RS) Melia, Cibubur, untuk mendapatkan pemeriksaan lebih lanjut. Berdasarkan keterangan dokter yang menangani atau menerima jenazah di RS Melia, diketahui korban sudah meninggal dunia saat tiba di rumah sakit. 

Pihak keluarga yang diwakili adik Abock menyatakan bahwa pihak keluarga tidak berkenan untuk melakukan autopsi. Dari keterangan adik korban, pihak keluarga sudah menerima kematian Abock Busup. 

"Kami berhasil berkoordinasi dengan adik korban atas nama Sinod Busup. Dari keterangan saudara Sinud, menjelaskan kepada aparat kepolisian bahwa tidak perlu dilakukan autopsi kepada korban," terangnya.

Lebih jauh Rusdi mengimbau masyarakat Yahukimo untuk tidak terpancing dengan provokasi ataupun hoaks yang beredar dari penyebab kematian Abock Busup. Saat ini kasus ini masih terus didalami pihak kepolisian.

"Masyarakat Yahukimo tidak terprovokasi dengan isu tak benar. Polda Papua sedang tangani dan terus koordinasi dengan Polda Metro Jaya," tukasnya. (Ts)