telusur.co.id - Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH), Kementerian Pertanian, akan bekerja sama dengan Himpunan Peternak Domba Kambing Indonesia (HPDKI), sebagai upaya optimalisasi peran strategis pengembangan peternakan domba dan kambing. 

Menurut Direktur Jenderal PKH Kementan, Nasrullah, untuk mewujudkan kedaulatan pangan, komoditas domba dan kambing merupakan ruang ekonomi rakyat yang strategis jika dikembangkan. Karenanya, perencanaan program pengembangan, domba dan kambing perlu dioptimalkan. 

"Jika itu sudah dioptimalkan, kami yakin akan mampu memenuhi kebutuhan domestik dan peluang ekspor," ujar Nasrullah di Jakarta, Selasa (1/3/22).

Nasrullah memaprkan, populasi domba per tahun 2021 berjumlah 17.902.991 ekor. Jumlah ini naik 379.302 ekor dari tahun sebelumnya, sedangkan populasi ternak kambing sebesar 19.299.067 ekor,  jumlah ini naik 539.356 ekor.

"Populasi Domba dan Kambing dari tahun ke tahun kecenderungan selalu meningkat karena sebagai motor penggerak ekonomi masyarakat pedesaan," ucapnya. 

Sentra ternak domba yang mayoritas terletak di Pulau Jawa khususnya Provinsi Jawa Barat, pada tahun 2021 mencapai 68,4 persen. Penyebaran populasi kambing tertinggi berada di Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Jawa Barat yang mencapai  46,6% dari populasi nasional. 

Sedangkan potensi untuk dikembangkan di luar Pulau Jawa sebagai usaha tani terpadu juga sangat besar. Sebagai contoh Provinsi Lampung yang berpotensi sebagai sentra ternak kambing dengan populasi kambing mencapai 1.573.787 ekor.

Nasrullah mengakui, program Gerakan Tiga Kali Ekspor (Gratieks) harus diikuti oleh ekspor komoditas domba dan kambing walaupun kebutuhan di dalam negeri juga semakin meningkat. 

Maka, HPDKI diharapkan bisa mewujudkan korporasi peternak guna menyediakan kebutuhan masyarakat sekaligus mengisi pasar ekspor tersebut.

“Potensi kita untuk ekspor sangat luar biasa khususnya ke negara-negara tetangga yang bisa dimanfaatkan," tegas dia.

Direktur Perbibitan dan Produksi Ternak, Ditjen PKH Kementan, Agung Suganda menyebutkan, ada lima aspek yang menjadi keunggulan ternak domba dan kambing. Di antaranya, budidaya domba dan kambing merupakan kegiatan yang relevan dengan pemberdayaan dan penggerak ekonomi masyarakat pedesaan.

Kemudian, daging domba dan kambing bisa menjadi alternatif sumber protein hewani pengganti daging ayam dan sapi, pembangunan peternakan berbasis budaya masyarakat, bisa mewujudkan korporasi yang produktif untuk menjamin keperluan usaha dan menyediakan kebutuhan pangan masyarakat, lalu berpotensi menjadi pasokan untuk pasar ekspor ke negara-negara regional ASEAN.

“Harapannya pengembangan pada  komoditas ini semakin maju ke depan dan pemerintah siap bersinergi dengan HPDKI, perguruan tinggi, perbankan, dan stakeholder lainnya untuk membangun dunia peternakan khususnya di domba dan kambing,” ucap Agung.[Fhr]