telusur.co.id - Kolombia memastikan pemutusan hubungan diplomatiknya dengan Israel sebagai bentuk protes keras terhadap perang genosida rezim Zionis tersebut terhadap Jalur Gaza.
Presiden Gustavo Petro, seorang kritikus vokal terhadap serangan brutal militer Israel, mengumumkan pemutusan hubungan itu saat berpidato pada rapat umum May Day atau Hari Buruh di Bogota, ibu kota Kolombia, Rabu (1/5/24).
“Kami di sini di hadapan Anda, pemerintah perubahan, presiden republik ini menginformasikan bahwa besok hubungan diplomatik dengan rezim Israel akan diputus,” katanya, dilansir dari Presstv, Kamis (2/5/24).
“Karena mereka (Israel) memiliki pemimpin yang melakukan genosida,” tambahnya.
Sedikitnya 34.568 orang, yang sebagian besar perempuan, anak-anak, dan remaja, tewas dalam perang genosida yang dilancarkan Israel pada 7 Oktober menyusul operasi Badai al-Aqsa, sebuah operasi pembalasan yang dilakukan oleh faksi-faksi pejuang Gaza.
Mengacu pada gelombang unjuk rasa protes di pelbagai penjuru dunia atas genosida yang terus dilancarkan pasukan Zionis Israel di Gaza, Presiden Petro juga menegaskan, “Saya percaya bahwa saat ini seluruh umat manusia, di jalanan, dalam jumlah jutaan, setuju dengan kami, dan kami setuju dengan mereka.”
“Tidak mungkin, masa genosida, pemusnahan seluruh rakyat tidak dapat terulang lagi di depan mata kita, di depan kepasifan kita. Jika Palestina mati, maka umat manusia pun ikut mati dan kami tidak akan membiarkannya mati, sama seperti kami tidak akan membiarkan umat manusia mati,” tambahnya.
Pada Oktober 2023, Petro mengecam Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant karena menggunakan bahasa tentang rakyat Gaza yang mirip dengan apa yang “dikatakan Nazi tentang orang Yahudi.” Israel menanggapinya dengan “menghentikan ekspor keamanan” ke Kolombia.
Pada bulan Februari 2024, Presiden Kolombia menghentikan pembelian senjata Israel setelah terjadi serangan mematikan oleh militer rezim terhadap warga Gaza, yang berkumpul untuk menerima bantuan kemanusiaan. Saat itu dia mengatakan bahwa serangan itu “disebut genosida dan mengingatkan Holocaust.” [Tp]