telusur.co.id - Angkatan Bersenjata Yaman meluncurkan rudal balistik hipersonik Palestine 2 di Pangkalan Udara Ramat David dekat Haifa, mengonfirmasi bahwa rudal tersebut berhasil mengenai sasarannya setelah sistem intersepsi Israel gagal menghentikannya.
Dalam sebuah pernyataan, juru bicara militer Yaman Brigadir Jenderal Yahya Saree mengonfirmasi penggunaan rudal balistik hipersonik Palestine 2 dalam operasi tersebut, menekankan bahwa rudal tersebut mencapai sasarannya, menyoroti kegagalan sistem intersepsi musuh.
Rudal tersebut dilaporkan juga menghindari sistem pencegat Amerika yang dikerahkan oleh Amerika Serikat di kawasan tersebut untuk mempertahankan rezim Israel dari serangan rudal dan pesawat tak berawak Yaman.
Saree menekankan bahwa operasi itu dilakukan sebagai bentuk solidaritas terhadap rakyat Palestina yang tertindas dan para pejuang perlawanan mereka, sekaligus menegaskan penentangan keras Yaman terhadap genosida yang dilakukan oleh rezim pendudukan Israel yang didukung Amerika terhadap rakyat Jalur Gaza.
Ia menegaskan kembali dukungan Angkatan Bersenjata Yaman terhadap pasukan perlawanan Palestina, memuji operasi heroik mereka yang berkelanjutan melawan rezim pendudukan meskipun adanya blokade, pembantaian, dan penderitaan warga sipil.
Saree lebih lanjut menegaskan bahwa dukungan militer Yaman akan terus berlanjut hingga genosida berakhir dan pengepungan terhadap Gaza dicabut.
Operasi ini menandai kedua kalinya dalam beberapa minggu Yaman menargetkan pangkalan militer Israel di dekat kota utara Haifa.
Pangkalan Udara Ramat David, yang dioperasikan oleh Angkatan Udara Israel di tenggara Haifa, dianggap sebagai salah satu instalasi militer rezim yang paling penting dan strategis.
Pangkalan ini terutama berfungsi sebagai pangkalan bagi jet tempur canggih, menampung beberapa skuadron pesawat tempur F-16 dan mencakup fasilitas seperti landasan pacu panjang dan tempat perlindungan pesawat yang dibentengi.
Nilai strategisnya terletak pada lokasi sentralnya di antara pemukiman Israel utara, yang bertindak sebagai titik peluncuran utama untuk operasi udara, terutama dalam skenario yang juga melibatkan Lebanon atau Suriah.
Pangkalan ini dilengkapi dengan sistem pertahanan canggih dan terintegrasi dengan jaringan peringatan dini dan radar.
Media Israel melaporkan bahwa sirene peringatan diaktifkan di sekitar “250 kota, desa, dan kawasan industri di Israel utara”. Media berbahasa Ibrani juga mencatat bahwa sirene terdengar di wilayah Haifa, Nazareth, Afula, dan Wadi Ara setelah terdeteksinya rudal yang diluncurkan dari Yaman.
Angkatan Bersenjata Yaman melanjutkan operasi mereka sebagai bentuk solidaritas dengan Gaza. Pada hari Rabu, mereka melancarkan serangan menggunakan pesawat nirawak Yafa terhadap target militer dan strategis Israel di Tel Aviv dan Ashkelon, yang disebut sebagai serangan tepat sasaran.[]