telusur.co.id - Perdana Menteri pemerintahan sementara di Sanaa, ibu kota Yaman, Abdul Aziz bin Habtour menyatakan kapal-kapal Israel akan menjadi target serangan Yaman di Laut Merah jika serangan terhadap Jalur Gaza terus berlanjut.

Dilansir Al Mayadeen, Senin (23/10/23), Bin Habtoor membenarkan bahwa Sanaa telah dan akan berkontribusi dengan segala kemampuannya untuk merespons pembantaian di Gaza.

Menanggapi peringatan ini, media Israel menekankan bahwa “ancaman Yaman untuk menyerang kapal-kapal Israel yang melintasi Bab al-Mandab jika operasi darat di Gaza dimulai harus ditanggapi serius.”

Seorang pejabat militer Amerika Serikat (AS) mengonfirmasi kepada CNN bahwa kapal Angkatan Laut AS USS Carney telah mencegat empat rudal jelajah dan 15 drone di lepas pantai Yaman, dalam operasi yang memakan waktu sembilan jam pada Kamis lalu.

Dia juga mengatakan bahwa rudal-rudal dan pesawat-pesawat tersebut sedang menuju ke sasaran-sasaran Israel, sehingga menegaskan apa yang telah diperkirakan Pentagon sebelumnya, ketika dia menyatakan bahwa mereka kemungkinan besar “diarahkan ke sasaran-sasaran di Israel.”

Menurut CNN, “serangan terus-menerus drone dan rudal yang menargetkan Israel dari jauh adalah salah satu tanda yang mengkhawatirkan bahwa perang mungkin meluas melampaui perbatasan Jalur Gaza.”

Sebelumnya, media Israel melaporkan ancaman tambahan terhadap Israel, setelah gerakan Ansarullah di Yaman mendeklarasikan perang dan jihad yang komprehensif serta niatnya untuk berpartisipasi secara efektif dalam pertempuran di wilayah pendudukan Palestina.

Pemimpin gerakan Ansarullah Yaman, Abdul-Malik al-Houthi, berulang kali menegaskan bahwa rakyat Yaman hadir untuk melakukan segala yang mereka bisa untuk memenuhi tugas suci mereka untuk berdiri membela bangsa Palestina. [Tp]