telusur.co.id - Kelakuan buruk Mario Dandy Satriyo (20) makin nampak. Setelah sebelumnya melakukan penganiayaan sadis terhadap David Ozora, ia juga terbukti menggunakan pelat nomor palsu untuk mobil mewahnya.

Apakah berhenti di sana? Tentu tidak. Anak mantan pejabat pajak Kementerian Keuangan itu juga sempat membohongi polisi.

Direktur Reskrimum Polda Metro Jaya Kombes Pol Hengki Haryadi menyebut, putra Rafael Alun Trisambodo itu memberikan sejumlah keterangan bohong dalam kasus penganiayaan terhadap David. Namun polisi jauh lebih pintar ketimbang dirinya.

Pada awal keterangan Mario menyebut terjadi perkelahian, namun pada BAP terbaru Mario merencanakan penganiayaan. Fakta tersebut terkuak usai penyidik menemukan sejumlah barang bukti baru, yang mematahkan argumennya.

"Ada keterangannya bohong dari berita acara awal dengan yang baru kemarin kita periksa. Di awal BAP pelaku mengaku perkelahian. Kemudian bukti digital kami temukan bahwa dari bukti tersebut keterangan awal ada kebohongan," ujar Hengki di Polda Metro Jaya, Kamis (2/3/23).

Hengki menjelaskan, keterangan bohong pemuda yang hobi flexing itu terungkap usai polisi menemukan perbedaan antara keterangan Mario dengan alat bukti yang dikumpulkan.

"Alat bukti baru tersebut seperti CCTV di TKP, chat WhatsApp, video yang ada di hp dan CCTV sehingga dapat melihat peranan masing-masing orang. Kami melihat disini bukti digital bahwa ini ada rencana sejak awal," jelasnya.

Atas perbuatannya, Mario dijerat Pasal 76c juncto Pasal 80 Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang perubahan atas Undang-Undang RI Nomor 23 Tahun 2002 tentang perlindungan anak subsider Pasal 351 ayat 2 tentang Penganiayaan Berat dengan ancaman pidana maksimal 5 tahun. (Tp)