telusur.co.id - Warna Research Center (WRC) kembali melakukan hasil jajak Pendapat tentang warna masyarakat tentang perubahan persepsi dan perilaku memilih masyarakat Indonesia. Metodologi survei digelar pada 2 hingga 15 Januari 2022 dengan metode multistage random sampling, melibatkan 2.435 responden yang diwawancarai secara tatap muka serta telepon secara proposional di 34 provinsi.
Direktur Eksekutif WRC, Rinjani Dwi mengatakan, berdasarkan popularitas PDI Perjuangan masih dikenal dan familier bagi masyarakat dengan kepopularan 90,2 persen. Diikuti partai Golkar 82,9 persen, PKB 70,9 persen, PKS 67,2 persen, dan Demokrat 70,8 persen.
"Lalu ada Nasdem 50,3 persen, PAN 65,8 persen, PPP 70,2 persen, Hanura 30,2 persen, Perindo 29,8 persen, PBB 20,6 persen, Berkarya 19,2 persen, PKPI 10,2 persen, PSI 9,2 persen. Sementara kepopuleran partai baru terdapat Partai Gelora yang dikenal oleh 7,2 persen, Prima 11,9 persen, Garuda 10,2 persen, dan Partai Umat 5,2 persen," ujar Rinjani dalam keterangan tertulisnya, Jumat (21/1/22).
Dari hasil temuan survei, kata Rinjani, Partai Golkar menjadi partai yang tertinggi paling disukai oleh masyarakat, dimana 67,3 persen merasa suka dan dekat kepada partai Golkar. Selanjutnya disusul oleh Partai Gerindra yang disukai oleh 63,2 persen responden, lalu PDI Perjuangan dengan tingkat kesukaan masyarakat sebesar 61,2 persen.
"Kemudian PKB 53,7 persen, PAN 37,2 persen, PKS 34,2 persen, Demokrat 30,6 persen, PPP 20,2 persen, dan Parpol lainya memiliki tingkat kesukaan masih dibawah 10 persen," jelasnya.
Selain itu, sambung Rinjani, WRC juga melakukan survei kepada 2.435 responden ketika dilakukan simulasi nama-nama Ketum Parpol dengan pertanyaan, 'Jika digelar Pemilihan Presiden hari ini dari 9 nama Ketum Parpol mana yang akan dipilih?'
"Hasilnya Airlangga Hartarto memiliki elektabilitas serta keterpilihan tertinggi dengan 24,3 persen, lalu Prabowo Subianto 22,5 persen, Agus Harimurti Yudhoyono 8,3 persen, Zulkifli Hasan 7,4 persen, Surya Paloh 6,5 persen, Megawati Soekarno Putri 6,5 persen, Muhaimin Iskandar 4,7 persen, Ahmad Syaikhu 5,9 persen, Suharso Monoarfa 5,3 persen, dan yang tidak memilih 8,6%,” paparnya.
Sementara dengan simulasi pertanyaan nama Ketum atau non Ketum Parpol yang dipilih jika Pilpres digelar hari ini, lanjut Rinjani, kembali Airlangga Hartarto dianggap menjadi Presiden 2024 dengan jumlah pemilih sebesar 17,9 persen. Ia melampaui Prabowo Subianto yang mendapat 14,1 persen, diikuti Ganjar Pranowo 13,2 persen, Dudung Abdurrahman 8,6 persen, Puan Maharani 8,1 persen, Agus Harimurti Yudhoyono 4,9 persen, Muhaimin Iskandar 4,7 persen, Anies Baswedan 3,5 persen, Sandiaga Uno 1,7 persen, Zulkifli Hasan 1,7 persen, Surya Paloh 1,1 persen, dan 17,6 persen responden tidak memilih.
"Tingginya tingkat keterpilihan Airlangga Hartarto hari ini dibandingkan dengan tokoh lainnya dalam catatan hari ini, masyarakat menginginkan penerus tongkat estafet Jokowi adalah tokoh atau Capres yang dianggap lebih tanggap dalam mengatasi masalah perekonomian masyarakat," pungkasnya. (Ts)