Rizal Ramli Sebut Golkar 'Begal Digital', Pengurus: Mungkin Dia Sedang Kesepian di Rumah - Telusur

Rizal Ramli Sebut Golkar 'Begal Digital', Pengurus: Mungkin Dia Sedang Kesepian di Rumah

Rizal Ramli. (Ist)

telusur.co.id - Fungsionaris DPP Partai Golkar, Ahmad Irawan menanggapi pernyataan Ekonom Rizal Ramli yang menuding Partai Golkar telah menerima aliran dana dari proyek BLBI dan e-KTP. Bukan hanya itu, Rizal juga menuding Ketua Umum partai berlambang pohon beringin Airlangga Hartarto sebagai 'begal digital'.

Irawan berpendapat, pihaknya sebenarnya tak mau menanggapi yang disampaikan Rizal Ramli. Sebab yang dituduhkan dan yang dikritik bukanlah sesuatu yang berdasar. 

"Mungkin karena Rizal Ramli kesepian saja di rumah. Daripada nuduh sana-sini, lebih baik beliau memanfaatkan waktu bersama anak dan cucunya. Jadi tidak perlu mencari perhatian (caper)," kata Irawan, Rabu (6/5/20).

Dia mengatakan, Rizal Ramli sedang kesepian di rumah karena tidak bisa kemana-mana. Jadi segala hal dia komentari. 

"Dia juga kelihatannya sedang post power sindrom. Kebebasan berpendapat seringkali disalahgunakannya dan kebablasan," tutur Irawan.

Meski demikian, Irawan juga menilai sikap Rizal kerap melampaui batas dan kepatutan karena tuduhan yang disampaikan lewat media sosial dan dijadikan bahan pemberitaan tidak sesuai dengan fakta. Jadi Rizal Ramli tidak bijaksana sebagai orang yang berumur. Jadi pernyataannya cenderung menyerang kehormatan dan personal, baik itu kepada Ketua Umum Airlangga dan Partai Golkar.

"Tuduhan soal BLBI dan E KTP misalnya, publik kan juga dapat mengakses informasi dan putusan hukumnya bahwa tidak ada aliran dana ke Golkar. Apalagi mengenai tuduhan 'begal digital', sudah ada putusan hukumnya belum? Sejauh ini bahkan belum ada proses pro justititia. Malah Rizal Ramli mendahuluinya dengan tuduhan. Jadi ini murni tuduhan tidak berdasar dan cenderung fitnah, publik pun bisa menilai,” ujar Irawan. 

Ia mengingatkan kepada semua pihak agar tidak terlalu mudah menuduh dan menyerang kehormatan pribadi maupun institusi. Kita harus menghormati Indonesia adalah negara hukum, maka hukum menjadi jalan dan instrumen untuk menunjukkan kebenaran. 

"Tudahan Rizal Ramli menyangkut nama baik partai. Jika dibiarkan terus seperti itu, kita juga jadi gelisah dan hal tersebut sangat merugikan," tegasnya. 

Dia menegaskan, Airlangga adalah simbol, kehormatan dan marwah partai Golkar yang harus dijaga. 

"Jika dilaporkan, dianggap melakukan kriminalisasi. Jika dibiarkan, kadang orang-orang seperti Rizal Ramli lupa diri, tidak tahu diri dan terus menerus menyerang tanpa dasar. Rizal Ramli dewasalah, dan tidak perlu merasa diri paling benar, hebat dan bersih. Tentu ini pelajaran juga untuk semua pihak supaya tak mudah menuduh," ujar Irawan. 

Lebih lanjut, Ketua PP AMPG itu menilai, berbagai kebijakan, program dan bantuan pemerintah saat ini diambil dan diimplementasikan secara terbuka. Publik dapat mengakses dan mengawasi, jadi silahkan dikawal akuntabilitasnya. 

Sementara itu, ia juga mengingatkan, saat ini, di tengah situasi sulit karena pandemi Covid-19, yang dibutuhkan semangat gotong royong dan saling membantu satu dengan yang lain. Bukan justru menebar rasa curiga di tengah masyarakat yang pada akhirnya membuat situasi sosial politik menjadi tidak baik. 

"Jadi Rizal Ramli dari pada sibuk dan menuduh tanpa dasar, mending memberikan bantuan secara konkrit kepada masyarakat, minimal ke tetangga terdekat. Kami partai Golkar dan beserta seluruh kader partai telah melakukannya," tandas Irawan. [Tp]


Tinggalkan Komentar