Rizal Ramli Pertanyakan Pembangunan Untuk Siapa? - Telusur

Rizal Ramli Pertanyakan Pembangunan Untuk Siapa?

Tokoh Nasional Rizal Ramli (FOTO : IST)

telusur.co.id -  Tokoh nasional Rizal Ramli mencoba memberikan masukan di tengah banyak warga mengeluh bahwa pembangunan hanya untuk Oligarki, sementara rakyat semakin miskin secara struktural .

'' Mari kita ubah, pembangunan untuk kemakmuran rakyat, manfaat pembangunan ekonomi untuk semua orang (shared growth) bukan hanya untuk investor-investor,'' ujar Rizsl Ramli dalam sebuah perbincangan di sebuah youtube,  Kamis (29/9/2021).

Menurutnya, yang benar itu, pembangunan sektor pertambangan, real estate dan lain-lain, harus untuk rakyat.

 ''Mega  Kuningan,contohnya, pada waktu itu arsiteknya Ir Nugroho, dari ITB, dia waktu itu cari becking Bambang Soeharto untuk membangun real estate di kawasan itu. Nah masyarakat yang padat di kawasan itu direlokasi ke selatan, Bintaro dengan ganti untung yang bagus dan memperoleh kawasan hijau yang baik sehingga mereka senang. Ini contoh pembangunan yang mensejahterakan banyak orang,'' kata RR mantan Menko Kemaritiman.

RR memaparkan saat menjadi Menko Maritim dan Sumber Daya, ia bertindak adil dalam persoalan tanah rakyat. Ketika hendak membenahi kawasan Candi Borobudur di Magelang, yang akan dijadikannya sentral destinasi wisata religi bagi umat Budha di seluruh dunia,

Rizal Ramli  merancang rencana untuk merelokasi warga yang tinggal di sekitar candi ke wilayah lain. 

Lebih lanjut, Rizal Ramli memaparkan, ketika menjadi Menko Bidang Kemaritiman di Kabinet Jokowi, dirinya pernah meminta tanah seluas 500 hektare di Bukit Manoreh, sekitar setengah jam dari Candi Borobudur, Jawa Tengah, kepada Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Siti Nurbaya Bakar. Menteri LHK pun menyetujuinya.

"Waktu saya Menko-nya Jokowi, kita rapat di Borobudur, saya minta tanah 500 hektare di Bukit Manoreh setengah jam dari Borobudur dari Menteri Kehutanan Ibu Siti Nurbaya. Dia langsung tanda tangan, dia percaya kalau mas Rizal pasti betul-betul buat rakyat," kutip Rizal Ramli.

Rizal Ramli menjelaskan, waktu itu tujuan dirinya ialah mau merelokasi penduduk di dalam area Borobudur yang padat ke Bukit Manoreh. Dan, rakyat menyambut dengan baik rencana tersebut.

Ia meminta lahan 500-600 hektar  kepada pemerintah Kabupaten Magelang, yang akan digunakan untuk pengembangan  destinasi wisata yang telah dinobatkan sebagai warisan dunia itu. dan warga  yang terkena proyek itu akan direlokasi ke Bukit Manoreh yang masih terletak di kawasan Magelang dengan  ganti untung. Warga akan mendapatkan lahan dua kali lipat dari luas tanah yang dimiliki sebelumnya. 

"Karena, rakyat terima tanah dua kali dari yang aslinya, yang kedua kota-nya di desain yang bener supaya lebih bagus dan nyaman. Ketiga rakyatnya secara bersama-sama memiliki 10 persen saham di Borobudur supaya kalau Borobudur maju pariwisatanya rakyat mendapat keuntungan," jelasnya. 

Selain itu rencananya warga akan mendapatkan saham dari keuntungan Badan Otorita Candi Borobudur yang akan dibentuk ini.  ''Ini contoh pembangunan yang inklusif dan menguntungkan semua pihak,'' papar RR.

“Rizal Ramli juga menjelaskan, pernah ia meminta tanah seluas 500 hektare atau 5 juta meter persegi di pinggir Danau Toba, Sumatera Utara untuk Eco-Tourism untuk rakyat.

Padahal, tujuannya ialah untuk mengembangkan pariwisata Eco-Tourism Danau Toba. Sayang kemudian tanah untuk rakyat itu, oleh LBP diberikan sebagian kepada Apeng. 

"Tujuannya untuk dikembangkan menjadi ekowisata rakyat. Saya bingung sama teman saya Pak Luhut Pandjaitan, dikasih sama temennya si Apeng. Tujuannya pengembangan itu harusnya buat rakyat, bukan buat Apeng yang sudah kaya raya, pengusaha Medan yang sudah kaya raya," tandasnya.(fie) 


Tinggalkan Komentar