telusur.co.id - Presiden Iran Sayyid Ebrahim Raisi menyatakan Rezim Zionis Israel gagal dalam invasi daratnya ke Jalur Gaza, dan ini menjadi kemenangan kedua bagi kubu pejuang perlawanan Palestina yang telah melancarkan Operasi Badai Al-Aqsa.
Hal itu disampaikan Presiden Raisi menanggapi serangan darat Israel dalam wawancara dengan jaringan berita Al-Jazeera, Sabtu (28/10/23).
Sehari sebelumnya, pasukan Zionis Israel, yang didukung oleh jet-jet tempur dan drone, sempat melancarkan serangan darat ke Gaza tengah.
Pada hari Sabtu, juru bicara sayap militer Hamas, Brigade al-Qassam, Abu Obeida mengatakan era mitos superioritas militer dan intelijen Israel telah berakhir, dan kekalahan memalukan menanti rezim okupasi tersebut.
Abu Obaida menyatakan bahwa aparat militer dan intelijen Israel telah dilumpuhkan oleh Operasi Badai al-Aqsa, dan kubu pejuang Palestina memperoleh kemenangan saat itu.
Senada dengan pernyataan Abu Obeida, Presiden Iran mengatakan, setelah Operasi Badai al-Aqsa, Israel belum mampu meraih kemenangan nyata dan ini merupakan kegagalan strategis baginya.
“Kekalahan yang diderita rezim Zionis tadi malam dalam invasi daratnya ke Gaza adalah kemenangan kedua (bagi Palestina) setelah Operasi Badai al-Aqsa,” ujar Presiden Raisi.
Mengecam dukungan Amerika Serikat (AS) yang tidak terkendali terhadap Israel, Presiden Raisi menuturkan, “Washington mengharapkan kita untuk tidak melakukan apa pun ketika negara ini memberikan dukungan luasnya kepada rezim Zionis, dan ini tidak dapat diterima.”
Raisi menekankan bahwa AS mengirim pesan ke Poros pejuang Palestina, dan menerima jawaban yang praktis dan terbuka di lapangan.
Menurutnya, AS dan beberapa negara Eropa berusaha menghalangi upaya yang dilakukan untuk penerapan gencatan senjata di Gaza. “Dan ini merupakan kejahatan,” tegasnya.
Sayyid Raisi menekankan bahwa Iran serta seluruh negara Arab dan Muslim dan banyak negara lain di dunia sedang mengupayakan gencatan senjata segera di Gaza.
Raisi menambahkan bahwa dukungan negaranya kepada Palestina tidak tergoyahkan, namun dia mengingatkan, “Perlawanan di Palestina bersifat independen dan mengambil keputusan sendiri tanpa menerima perintah apa pun dari Iran.”
“Meskipun AS memberi dukungan penuh, rezim Zionis tidak akan mampu menumpas perlawanan di Palestina,” pungkasnya. [Tp]