telusur.co.id - Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mardani Ali Sera meminta pemerintah pusat lebih peka dan mendengarkan aspirasi masyarakat terkait rencana kedatangan sekitar 500 tenaga kerja asing (TKA) ke Sulawesi Tenggara di tengah pandemi Covid-19.
Karena, pemerintah daerah (Pemda) setempat telah menyatakan akan menutup akses 500 TKA yang disebut-sebut akan dipekerjakan di salah satu pabrik smelter di Sultra.
"Pemerintah pusat tidak peka dan keras kepala. Mestinya aspirasi masyarakat dan Pemda didengar," kata Mardani Ali Sera, Senin (4/5).
Anggota Komisi II DPR ini mengaku memahami jika salah satu pertimbangan pemerintah pusat terkait TKA China itu masih ada kaitan dengan ekonomi.
Namun, di tengah Covid-19 seperti saat ini harusnya mengedepankan kepentingan kesehatan masyarakat.
"Ada pertimbangan ekonomi memang. Tapi keselamatan warga prioritas utama sekarang. Jangan buat keputusan yang menyakiti rakyat," tegasnya.
Lebih lanjut, Mardani meminta pemerintah pusat segera melakukan tindakan tegas terkait 500 TKA asal China yang akan masuk ke Sultra ditengah pandemik Covid-19 seperti saat ini.
Sikap pemerintah pusat mestinya tegas, tutup kedatangan TKA.
" Bahkan bisa kita bujuk agar gunakan tenaga kerja lokal yang banyak PHK. Harus jelas kepemihakan pemerintah pada rakyat," paparnya.
"Bisa ada gugatan tapi disinilah kepemimpinan diuji bahwa kita hadir untuk rakyat karena dipilih oleh rakyat," tukas Mardani.[Fhr]