telusur.co.id - Staf Khusus (Stafsus) Presiden Joko Widodo (Jokowi) Andi Taufan Garuda Putra mengundurkan diri dari jabatannya mengikuti jejak rekannya Adamas Belva Syah Devara yang sudah lebih dulu menanggalkan jabatan tersebut.
Menanggapi pengunduran diri itu, aktivis hak asasi manusia (HAM) Natalius Pigai menilai, Belva dan Andi cs minim pengetahuan tata kelola negara, keterampilan memimpin dan mentalitas, sehingga mereka belum layak jadi Stafsus Presiden dan pejabat negara.
"Staf Khusus Presiden & Pejabat Negara Milenial belum bisa. minim Pengetahuan Tata Kelola Negara, Ketrampilan Memimpin & Mentalitas," tulis Natalius di akun Twitternya @NataliusPigai2, Jumat (24/4/20).
Karenanya, mantan Komisioner Komnas HAM ini mengusulkan agar Presiden Jokowi memberhentikan semua stafsus milenial.
"Jokowi berhentikan Semua Staf Khusus kalau mau benar-benar bangun negara. Jangan rusak imajinasi positif tentang milenial. @jokowi," cuit Pigau.
Sebelumnya diberitakan, CEO Ruangguru Belva Devara mengumumkan pengunduran dirinya dari jabatan Stafsus Presiden Jokowi melalui surat terbuka yang diunggah di akun Instagramnya, @belvadevara, Selasa (21/4/20).
Keputusan itu diambil Belva setelah polemik masuknya Ruangguru sebagai salah satu mitra resmi pemerintah dalam pelatihan online program Kartu Pra Kerja. Banyak pihak menuding ada konflik kepentingan dalam proyek kartu bernilai total Rp 20 triliun tersebut.
Tiga hari setelah Belva mundur, giliran Founder dan CEO PT Amartha Mikro Fintek (Amartha) Andi Taufan yang mundur dari jabatannya sebagai Stafsus Presiden.
Andi mengumumkan pengunduran dirinya pada Jumat (24/4/20) hari ini, melalui sebuah surat terbuka yang beredar luas di media sosial.
Andi memutuskan mundur setelah beberapa hari terakhir dirinya mendapat kecaman dari berbagai pihak karena membuat surat dengan kop Sekretaris Kabinet yang ditujukan kepada para camat seluruh Indonesia.
Surat tersebut berisi permohonan agar para camat mendukung edukasi soal wabah virus corona (Covid-19) dan pendataan kebutuhan alat pelindung diri (APD) Puskesmas yang dilakukan oleh perusahaan pribadinya, yakni PT Amartha. [Tp]