Petrus Selestinus: Nilai dan Efek Politik Kasus Formula E Sangat Tinggi - Telusur

Petrus Selestinus: Nilai dan Efek Politik Kasus Formula E Sangat Tinggi

Koordinator Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI) Petrus Selestinus. (Foto: telusur.co.id/Fahri).

telusur.co.id - Koordinator Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI) Petrus Selestinus menilai kasus dugaan korupsi Formula E, merupakan kasus besar yang menarik perhatian publik yang sangat luas, selain kejanggalan dari segi perencanaan pilihan lokasi awalnya di Taman Nasional Tugu Monas hingga dipindahkan di Ancol.

"Juga dalam pelaksanannya terkait pengelolaan anggarannya diduga telah terjadi dugaan korupsi. Entah siapa pelakunya," tegas Petrus, Selasa (1/3/22).

Dikatakannya, saat ini Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tengah melakukan penyelidikan  dengan memanggil sejumlah pihak untuk dimintai keterangan, termasuk Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi .

Meski demikian, lembaga antirasuah, belum juga meningkatkan status pemeriksaan dari tahap penyelidikan ke penyidikan sekaligus menentukan siapa-siapa saja sebagai pelaku atau tersangkanya.

"Berdasarkan UU, kedudukan Gubernur DKI Jakarta adalah pengelola keuangan daerah dan penentu kebijakan pembangunan di daerah khususnya DKI Jakarta. Maka jika saja KPK sudah menemukan siapa-siapa saja pelakunya, maka Anies Baswedan tetap harus dimintai pertanggungjawaban secara pidana, karena kebijakan Formula E ditentukan atau diputuskan oleh Anies Baswedan selaku Gubernur DKI dan Pengelola Keuangan Daerah," papar Petrus.

Karena itu, lanjut dia, tidak sulit memastikan apakah Anies Baswedan terlibat korupsi atau tidak, karena tergantung kepada apakah sudah ditemukan peristiwa pidana korupsinya dalam penyelidikan oleh KPK.

"Dan selanjutnya menentukan siapa-siapa saja pelakunya, baik dari internal Pemda DKI maupun pihak luar Pemda," ucapnya.

Makanya, sambung dia, sangat ditunggu bagaimana kesiapan KPK dalam kinerjanya mengungkap dugaan korupsi di Pemda DKI selain Formula E juga kasus lainnya. Nilai dan efek politik dalam kasus dugaan korupsi Formula E sangat tinggi karena Anies  juga masuk dalam bursa Capres 2024.

"Sehingga jika nanti KPK sudah meningkatkan tahapan pemeriksaan ke tahap penyidikan, maka gelombang pro dan kontra akan saling sahut menyahut di ruang publik," pungkasnya. [Tp]


Tinggalkan Komentar