Panglima IRGC Iran: AS Tak Dapat Selamatkan Israel dari Keruntuhan - Telusur

Panglima IRGC Iran: AS Tak Dapat Selamatkan Israel dari Keruntuhan

Panglima pasukan elit Iran Koprs Garda Revolusi Islam (IRGC) Mayjen Hossein Salami. (Foto: Presstv.ir).

telusur.co.id - Panglima Korps Garda Revolsui Islam (IRGC) Mayjen Hossein Salami menyatakan Israel “pasti akan runtuh” dan Amerika Serikat (AS) tidak dapat menyelamatkannya dengan memberikan pernapasan buatan.

Dalam pidato pada sebuah upacara di ibu kota Iran, Teheran pada hari Jumat (10/11/23), Salami memuji serangan fajar  Hamas terhadap pasukan Israel di wilayah pendudukan pada 7 Oktober. Dia menilai  “kapasitas pencegahan”  Israel telah habis.

“Setidaknya 1.500 orang Palestina melancarkan serangan, dan selama serangan itu dan di garis depan  (Israel), yang merupakan garis pertahanan terkuat di dunia, tidak ada satupun orang Palestina yang gugur dan tidak ada satupun tembakan yang dilepaskan, dan semua senjata ternonaktifkan meskipun semua pemukim bersenjata,” kata Salami, dilansir dari Presstv, Sabtu (11/11/23).

“Tentara pendudukan Israel telah menempatkan sistem pertahanan yang andal dan kuat di dekat Jalur Gaza namun mereka tidak menyadarinya; tidak ada yang memperhatikan,” imbuhnya.

Panglima IRGC menilai misteri pergerakan diam-diam para pejuang Palestina melalui tembok, tanggul, dan hambatan informasi dan keamanan Israel tidak diketahui, dan rahasia kemenangan pada 7 Oktober bisa jadi akan terungkap di kemudian hari.

“Saat ini, kapasitas pencegahan rezim Zionis telah rusak,” ujarnya.

Mengenai dukungan AS kepada Israel, dia mengatakan, AS tidak bisa menyelamatkan rezim ini, tidak bisa memberikan pernapasan buatan. 

"Rezim Zionis tidak memiliki akar dalam geografi politik wilayah ini dan pasti akan runtuh,” tegasnya.

Israel mengobarkan perang di Gaza pada tanggal 7 Oktober setelah para pejuang Palestina yang berbasis di Gaza melancarkan Operasi Badai Al-Aqsa ke beberapa wilayah pendudukan sekitar Gaza sebagai tanggapan atas kejahatan intensif rezim Israel terhadap orang-orang Palestina.

Hamas dan jihad Islam menembakkan sekitar 5.000 rudal ke wilayah pendudukan, menewaskan sedikitnya 1.400 tentara dan pemukim Israel, serta menawan sekitar 250 orang Israel.

Sejak itu, Israel melancarkan pemboman tanpa henti di Jalur Gaza, dan Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza mengumumkan pada hari Jumat bahwa 11.078 orang, termasuk 4.506 anak-anak, gugur, dan 27.490 lainnya menderita luka-luka.

Rezim Tel Aviv juga telah memblokir akses terhadap air, makanan, dan listrik di Gaza, sehingga wilayah pesisir tersebut mengalami krisis kemanusiaan.

Tel Aviv sejauh ini terus menentang seruan internasional untuk menerapkan gencatan senjata yang bertujuan untuk menyelamatkan warga sipil Palestina, termasuk perempuan dan anak-anak. [Tp]


Tinggalkan Komentar