telusur.co.id - Mantan Kepala Staf Angkatan Bersenjata Israel, Jenderal Shaul Mofaz mengatakan selama ancaman-ancaman Hamas dan Hizbullah tidak hilang, kepercayaan pada pemerintah Israel tak akan bisa pulih, dan Hamas tidak mungkin bisa dimusnahkan sepenuhnya.

Dikutip Parstoday, Jenderal Shaul Mofaz, Sabtu (28/10/23) mengakui bahwa memusnahkan Hamas atau menurut istilahnya "menguapkan Hamas" dan pemikirannya tidak mungkin dilakukan.
 
Perdana Menteri dan beberapa pejabat Israel lain berulangkali mengatakan ingin memusnahkan Hamas di Gaza, dan ini adalah sebuah target yang bahkan diragukan sendiri oleh Amerika Serikat.
 
Amerika Serikat mengaku ragu dengan peluang tercapainya tujuan operasi darat Israel ke Jalur Gaza, yang salah satunya adalah memusnahkan Hamas.
 
Dalam wawancara dengan Kanal 12 TV Israel, Jenderal Shaul Mofaz menyebut target memusnahkan Hamas tidak mungkin atau sulit dapat dicapai.
 
Mofaz ingin seluruh tahanan Palestina di penjara-penjara Israel, yang berjumlah sekitar 6.000 orang dibebaskan, dan ditukar dengan 200 lebih tawanan Israel di Gaza.
 
"Kami mengalami kondisi kelumpuhan. Baik di arena politik yaitu pemerintahan, maupun di level militer, intelijen dan di level kesiapan," ujarnya.
 
Saat ditanya apakah tawanan Israel di Gaza bisa dibebaskan, dan Hamas bisa dijatuhkan, Mofaz menjawab, keduanya mungkin bisa dilakukan, tapi tidak 100 persen. 

"Menguapkan Hamas atau pemikirannya tidak mungkin dilakukan. Tapi memusnahkan kemampuan rudal, terowongan, dan sejumlah senjata, serta bahan peledak yang disimpan di gudang, bisa dilakukan. Pertama-tama pasukan Hamas harus dilumpuhkan," tandasnya. [Tp]