telusur.co.id - Partai Persatuan Pembangunan (PPP) bereaksi keras atas rencana Menko Polhukam, Mahfud MD, yang mempertimbangkan relaksasi ataupun pelonggaran penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
Sekretaris Fraksi PPP DPR Achmad Baidowi (Awiek), meminta, pemerintah tidak main-main dalam melakukan penanganan Corona.
"Menangani wabah Covid-19 tidak boleh main-main, tidak boleh gegabah, karena taruhannnya nyawa," kata Awiek dalam keterangannya, Senin (4/5/2020).
Menko Polhukam Mahfud MD, sebelumnya, mengungkapkan bahwa pemerintah tengah mempertimbangkan relaksasi ataupun pelonggaran penerapan PSBB. Hal itu lantaran adanya keluhan dari warga yang merasa kesulitan untuk beraktivitas selama penerapan PSBB di wilayahnya.
"Sulit berbelanja dan sebagainya, sulit mencari nafkah dan sebagainya. Kita sudah sedang memikirkan apa yang disebut relaksasi PSBB," kata Mahfud dalam video siaran langsung melalui Instagram-nya @mohmahfudmd.
Menurut Awiek, rencana pemerintah untuk melonggarkan PSBB dianggap sangat tidak tepat di tengah masih bertambahnya kasus positif Corona.
Ada kasus tiga penumpang KRL Bogor-Jakarta yang positif COVID-19. Sehingga, tidak tepat bila PSBB justru dilonggarkan.
"Relaksasi PSBB bisa dilakukan jika tren penyebaran wabah COVID-19 di suatu wilayah benar-benar turun drastis," ujar Awiek.
Bagi Awiek, penerapan PSBB di sejumlah wilayah di Indonesia merupakan jalan tengah dalam upaya pencegahan COVID-19. Pasalnya, di negara-negara lain justru lebih ketat dengan menerapkan lockdown.
"Saat ini bagaimana pemerintah memastikan bantuan stimulus ekonomi yang diberikan tepat sasaran. Termasuk pelaksanaan Kartu Prakerja benar-benar diarahkan untuk warga agar bisa membuka usaha mandiri, bukan sekadar seremonial," tukas Awiek.[Fhr]