telusur.co.id - Hampir 5.100 orang Palestina gugur di Jalur Gaza sejak pasukan Israel melakukan pemboman tanpa henti di sana sebagai reaksi atas serangan Hamas di wilayah Israel pada lebih dari dua minggu lalu.

Dikutip Al Jazeera, Kementerian Kesehatan Gaza, Senin (23/10/23), menyebutkan bahwa sekitar 40 persen dari 5.087 orang yang gugur adalah anak kecil, sementara tentara Israel mengaku telah melancarkan lebih dari 300 serangan udara baru dalam waktu 24 jam. Para pejabat Palestina mengatakan lebih dari 400 orang gugur dalam periode tersebut.

Ribuan bangunan hancur, dan lebih dari satu juta orang mengungsi di Jalur Gaza, wilayah yang terblokade dan sebagian besar mengalami krisis air, makanan, dan pasokan dasar lainnya.

Pertempuran berkobar tanpa henti setelah Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu bersumpah bahwa Israel akan “menghapus Hamas”, kelompok pejuang bersenjata yang menguasai Gaza.

Menurut pejabat Israel, serangan Hamas di Israel selatan menewaskan sedikitnya 1.400 orang,

Pada hari Senin (23/10/23), militer Israel menyatakan pihaknya telah mencapai “lebih dari 320 sasaran militer di Jalur Gaza” dalam 24 jam sebelumnya.

Disebutkan bahwa target tersebut “termasuk terowongan yang berisi teroris Hamas, puluhan pusat komando operasional” serta “kompleks militer dan pos pengamatan” yang digunakan oleh faksi Jihad Islam Palestina (PIJ).

Kantor media pemerintah Gaza mengatakan lebih dari 60 orang gugur dalam serangan malam itu, termasuk 17 orang dalam satu serangan yang menghantam sebuah rumah di Gaza utara, dan setidaknya 10 orang gugur dalam serangan baru pada Senin pagi.

Pasukan Israel berkonsentrasi di dekat perbatasan Gaza, dan unit-unit yang lebih kecil telah melakukan serangan terbatas, menyasar Hamas dan berharap dapat menyelamatkan tawanan yang diambil kelompok itu dari Israel pada 7 Oktober. Israel kini menyebutkan jumlah tawanan sebanyak 222 orang.

Dalam salah satu operasi tersebut, seorang tentara Israel berusia 19 tahun tewas dan tiga lainnya luka-luka, kata militer Israel, seraya menambahkan bahwa operasi tank tersebut bertujuan “membongkar infrastruktur teror… dan menemukan orang dan mayat yang hilang”.

Hamas mengkonfirmasi bentrokan tersebut, dan mengatakan bahwa para pejuangnya telah menghadapi unit lapis baja Israel yang menyusup ke timur Khan Younis di Gaza selatan. Kelompok itu mengatakan para pejuangnya menghancurkan beberapa peralatan militer Israel. [Tp]