telusur.co.id - Dewan Pimpinan Pusat Kongres Pemuda Nasional Indonesia (DPP KNPI) menilai beberapa aksi mahasiswa di berbagai daerah yang terjadi akhir-akhir ini dan akan mencapai puncaknya pada Senin (11/4/22) besok. Menurutnya, aksi ini merupakan buntut dari pernyataan beberapa menteri di kabinet pemerintahan Jokowi yang tak peka dengan situasi rakyat Indonesia saat ini.
"Sebagai organisasi yang menaungi pemuda seluruh Indonesia, tentunya kami mengapresiasi gerakan-gerakan yang dilakukan oleh adek-adek mahasiswa. Sejatinya mereka sedang melakukan perbaikan dan pengawasan terhadap sistem pemerintahan yang ada," ujar Ketum DPP KNPI La Ode Umar Bonte dalam keterangan tertulisnya, Minggu (10/4/22).
Situasi seperti saat ini, kata Bonte, disebabkan oleh segelintir orang yang menjadi pembantu Presiden Joko Widodo di dalam kabinet. Dia juga menyebut sejumlah nama Menteri seperti Menteri Investasi dan Kepala BKPM, Bahil Lahadalian, serta Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan.
"Terlepas daripada itu saya melihat menteri-menteri terkait juga sudah tidak produktif lagi, sehingga pemerintah dalam hal ini Presiden harus segera menjawabnya dengan reshuffle. Karena akibat ulah menteri-menteri itu terkesan pemerintah jadi tidak berpihak kepada rakyat, dan beberapa menteri itu memang harus dievaluasi," katanya.
Menurut Bonte, aksi dan gerakan yang terjadi saat ini itu terbentuk dari kesadaran pemuda untuk memperbaiki sistem pemerintahan yang ada. Sebagai organisasi kepemudaan, KNPI tentu mendukung anak-anak muda untuk menyampaikan aspirasi terhadap situasi yang sedang terjadi.
"Namun saya juga menghimbau kepada adek-adek mahasiswa untuk tetap menyuarakan aspirasi sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Jangan sampai ditunggangi oleh kelompok tertentu sehingga merugikan semua pihak," ucapnya.
Lebih jauh Bonte meminta khususnya untuk Presiden Jokowi untuk mendengarkan aspirasi yang disampaikan masyarakat. Jika perlu, Jokowi harus mencopot sejumlah menteri yang membuat gaduh dan tidak bekerja optimal.
"Presiden Jokowi harus segera menjawabnya dengan mereshuffle para menteri yang tidak produktif dan membuat kegaduhan di masyarakat. Kalau itu tidak dilakukan dikhawatirkan akan menambah situasi semakin tidak kondusif di dalam roda pemerintahan," pungkasnya. (Ts)