Sejumlah Masyarakat dari Aliansi Kehendak Rakyat Gelar Catatan Akhir Tahun 2025, Apresiasi Kerja Keras Menteri KKP Sakti Wahyu Trenggono beserta Jajaran KKP - Telusur

Sejumlah Masyarakat dari Aliansi Kehendak Rakyat Gelar Catatan Akhir Tahun 2025, Apresiasi Kerja Keras Menteri KKP Sakti Wahyu Trenggono beserta Jajaran KKP

Aliansi Kehendak Rakyat ( Akhera ) Gelar Catatan Akhir Tahun 2025 Apresiasi Kerja Keras Kementerian Kelautan dan Perikanan (Foto : IST)

telusur.co.id -Sejumlah Masyarakat dari Aliansi Kehendak Rakyat ( Akhera ) menggelar catatan akhir Tahun 2025 Apresiasi Kerja Keras Menteri KKP Sakti Wahyu Trenggono beserta Jajaran Kementerian Kelautan dan Perikanan . 

Acara yang di Gelar  pada Kamis 18 Desember 2025 Grand Kota Bintang Bekasi di hadiri Puluhan Peserta, elemen masyarakat dari Akhera  memberi apresiasi , pengakuan atas berbagai kebijakan dan  kerja kerja yang sudah di lakukan  Menteri Sakti Wahyu Trenggono beserta jajarannya di KKP.

Divisi Penggalangan Akhera Angga Wiandra menyatakan, aktivis Akhera menilai kinerja Trenggono dan Jajarannya di Tahun 2025 bisa di katakan Sangat  memuaskan Publik .  

Diantaranya pembangunan Kampung Nelayan Merah Putih yang sudah mencapai 100 lokasi kampung nelayan merah putih adalah sebuah program strategis nasional yang dirancang untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat pesisir di seluruh Indonesia , capaian produksi perikanan tangkap menyentuh angka 7,85 juta ton hingga 31 Desember 2025 mendatang. Angka ini meningkat dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang mencapai 7,81 juta ton. 

Hal ini sejalan juga dengan perolehan nilai tukar nelayan yang pada November 2025 menyentuh angka 104,94. , penyaluran bantuan alat penangkapan ikan sebanyak 10.603 unit, mesin kapal perikanan 846 unit, pengembangan kapasitas dan pemberdayaan nelayan hingga penyediaan infrastruktur pelabuhan perikanan yang kompetitif , respons cepat terhadap pemulihan pasca-bencana dengan memprioritaskan izin usaha perikanan di daerah daerah yang terdampak bencana , kebijakan  perubahan skema PNBP perikanan dari sistem pra-produksi menjadi pasca-produksi. 

Dengan skema tersebut, nelayan dapat melaut terlebih dahulu, kemudian kewajiban PNBP dihitung berdasarkan hasil tangkapan.

Sementara itu, Wasekjen Akhera Yeffta Bakarbessy  menambahkan, Akhera  juga mencatat di tahun 2025 , Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) kembali mengantar Indonesia menjadi negara net eksportir perikanan dengan surplus neraca perdagangan sebesar USD 4,53 miliar. Angka ini naik 2,9 persen dibanding periode sebelumya angka tersebut diperoleh dari selisih nilai ekspor periode Januari-Oktober 2025 sebesar USD 5,07 miliar. Sementara nilai impor pada periode yang sama hanya USD 0,54 miliar, atau 10,6 persen dari total nilai ekspor. KKP berhasil menjadikan Indonesia sebagai Negara yang komuditas perikanan ekspor nya lebih besar daripada impornya

Berdasarkan data dari KKP ekspor ke Amerika Serikat (AS) tumbuh 2,6 persen dengan nilai mencapai USD 1.604 juta. Begitupun ekspor ke negara-negara ASEAN naik 22,7 persen dengan nilai USD 811,64 juta, Jepang naik 2,3 persen dengan nilai USD 506,28 juta serta Uni Eropa tumbuh 8,3 persen dengan nilai USD 379,54 juta . Adapun dari sisi komoditas, ekspor udang naik 8,6 persen, tuna-cakalang meningkat 2,6 persen serta cumi-sotong-gurita naik 1,9 persen. kinerja positif juga ditorehkan KKP dari sisi investasi. Tercatat di triwulan 3 tahun 2025, investasi sektor kelautan dan perikanan mencapai Rp 7,8 triliun. Investasi tersebut terbagi dalam bidang pengolahan 32,26 persen, budidaya 27,48 persen, pemasaran 21,72 persen, penangkapan 15,35 persen, dan jasa perikanan 3,19 persen. 

Yeffta juga mencatat di tahun 2025 sejalan dengan arahan Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono, yang menegaskan bahwa upaya pengawasan sumber daya perikanan terus ditegakkan untuk melindungi potensi perikanan tangkap yang melimpah dan melindungi kesejahteraan nelayan lokal. 

sepanjang tahun 2025 kkp  telah berhasil mengamankan kurang lebih  sebanyak 41 kapal perikanan ilegal, yang terdiri dari 6 kapal ikan asing (5 kapal berbendera Vietnam dan 1 kapal berbendera Malaysia) dan 35 kapal perikanan Indonesia. 

Yeffta bakarbessy menyebut Menteri Sakti Wahyu Trenggono sebagai seorang Menteri Tangguh , berleadership yang mampu mengarahkan memacu kinerja positif  anak buahnya meski kementerian Kkp mengalami efisiensi signifikan sebesar Rp2,1 triliun sesuai Inpres No. 1/2025, menjadikan pagu efektifnya menjadi sekitar Rp4,1 triliun dari pagu awal Rp6,2 triliun

Yeffta jugq  menyebutkan, bahwa Masyarakat sangat puas atas apa yang telah dilakukan, dikerjakan Menteri Sakti Wahyu Trenggono beserta jajaran bawahannya di KKP     

“Sangat diperlukan dukungan dari seluruh pihak agar kedepannya apa yang telah dikerjakan tidak  surut menyusut. (FIE)


Tinggalkan Komentar