telusur.co.id - Sayap militer Gerakan Perlawanan Islam Palestina (Hamas), Brigade Ezzeddine Al-Qassam, membantah klaim Netanyahu tentang keberadaan tawanan Israel di rumah sakit Gaza. Brigade Al-Qassam mengatakan bahwa salah satu tawanan dibawa ke pusat kesehatan karena kondisi fisiknya yang memburuk dan meninggal karena ketakutan luar biasa menyusul serangan brutal Israel.
Menurut laporan FNA, dikutip Sabtu (18/11/23), Juru Bicara Brigade Al-Qassam Abu Ubaidah, mereaksi klaim Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan Juru Bicara Militer Israel Daniel Hagari terkait keberadaan tawanan perang di rumah sakit Gaza.
"Sebagai tanggapan atas kebohongan Netanyahu dan juru bicara militernya tentang keberadaan sejumlah tawanan Israel di rumah sakit, kami harus mengatakan bahwa kami memindahkan beberapa dari mereka ke pusat kesehatan karena kondisi fisik mereka yang berbahaya dan untuk menyelamatkan nyawa mereka," kata Abu Ubaidah.
"Hal ini baru-baru ini terjadi pada tawanan Aryeh Zalman Zdmanovich dengan nomor ID 0010185791, yang sedang menjalani perawatan intensif dan kembali ke tempat penahanannya setelah sembuh. Akibat serangan berulang kali di sekitar tempat penahanan, ia mengalami serangan panik dan meninggal. Kami akan mempublikasikan file untuk mengkonfirmasi pernyataan ini," tambah Abu Ubaidah.
Perdana Menteri rezim Zionis mengklaim bahwa pejuang perlawanan Palestina telah menyembunyikan sejumlah tawanan perang di rumah sakit Gaza sebelum tentara rezim ini masuk secara ilegal ke kompleks medis Al-Shifa di Jalur Gaza. Namun, setelah militer rezim ini memasuki Kompleks Medis Al-Shifa, pasukan tersebut tidak menemukan satupun tawanan di rumah sakit tersebut.
Tel Aviv sebelumnya juga mengklaim bahwa gudang senjata dan amunisi roket pasukan Hamas terletak di bawah rumah sakit al-Shifa, tapi pasukan tersebut tidak menemukan penyimpanan senjata apapun setelah memasuki kompleks medis tersebut. [Tp]