telusur.co.id - PT Jakarta Propertindo (Jakpro) menyebut, laporan hasil keuangan Formula E 2022 sudah selesai diaudit oleh Kantor Akuntan Publik (KAP) Jojo Sunarjo & Rekan. Hasil audit tersebut sudah diserahkan kepada Badan Pembinaan (BP) BUMD DKI Jakarta dan Inspektorat DKI Jakarta.
"Sudah (selesai diaudit). Hasilnya sudah kita serahkan ke Badan Pembinaan Badan Usaha Milik Daerah (BP BUMD) dan Inspektorat," kata VP Corporate Secretary JakPro Syachrial Syarif di DPRD DKI Jakarta, Jakarta Pusat, Selasa (31/1/23).
Syachrial mengatakan, dari hasil audit tersebut, laba atau keuntungan penyelenggaraan ajang balap mobil listrik atau Formula E 2022 adalah Rp5,29 miliar.
"Hasil keuntungannya memang berbeda dari sebelumnya ya, kita sampaikan waktu itu Rp6 miliar koma sekian, sekarang Rp5,29 setelah audit," terang Syachrial.
Sebelumnya, Direktur PT JakPro Gunung Kartiko menjelaskan soal utang sebesar Rp20 miliar kepada PT Pembangunan Jaya Ancol terkait Formula E. Gunung menjelaskan, saat ini utang yang tersisa tinggal Rp4,9 miliar dan akan dibayarkan melalui pembangunan infrastruktur.
"Untuk utang kepada Ancol, ini mungkin perlu dikoreksi dengan data kemarin. Jadi kepada Ancol, kami masih ada utang Rp4,9 miliar dalam bentuk bangunan," kata Gunung Kartiko di Grand Cempaka Resort, Kamis (3/11/22).
Gunung merinci sejumlah infrastruktur yang akan dibangun ialah pembangunan kandang kucing hingga fasilitas nursery. Fasilitas tersebut adalah yang terdampak pembangunan sirkuit Formula E.
"Kita sudah sepakat kami harus mengganti bangunan trek Formula E di antaranya kandang kucing, kemudian ada stasiun kereta trem di Ancol, kemudian tentang nursery. Jadi nanti bentuknya adalah bangunan yang sedang diproses pembangunan," jelasnya.
"Itu nilainya sekitar Rp4,9 miliar dan itu bentuknya bangunan," tambah dia.
Sedangkan terkait utang sewa lahan sirkuit Formula E telah dilunasi sejak Agustus 2022.
"Jadi terkait utang sewa-menyewa komitmen penonton sudah terbayarkan sejak Agustus 2022," jelasnya.
"Dan menyisakan sedikit utang kepada Jaya Manggala terkait trek. Ini sedang berproses. Dan yang lain, masih ada yang kecil misalnya office... kemudian ada juga dengan travel PT Rekreasi tidak lebih dari Rp 500-300 juta," tambah dia. [Fhr]