telusur.co.id - Plt Ketua Umum DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Muhamad Mardiono menegaskan bahwa partainya menerapkan politik tanpa mahar.
"Karena tadi Anda menyampaikan berapa jumlah nilai. Jadi, PPP berpolitik tidak ada mahar," kata Mardiono usai Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) VI PPP di Hotel Sultan, Jakarta, Sabtu (17/6/23).
Hal ini menyusul pertanyaan awak media terkait biaya yang akan dikeluarkan bakal calon wakil presiden (cawapres) dari PPP Sandiaga Salahuddin Uno pada Pemilu 2024.
Menurut dia, partainya dalam membangun kepercayaan publik terhadap institusi partai politik melalui praktik politik antimahar. Mardiono meminta untuk dilaporkan apabila ada kader PPP yang memungut mahar politik.
"Islam mengajarkan perjuangan harus dengan ketulusan," jelasnya.
Sebagai orang yang lahir di Pulau Jawa, kata Mardiono, dirinya memegang teguh prinsip "jer basuki mawa beya". Pepatah "jer basuki mawa beya" sebenarnya tak fokus membicarakan materi.
Menurut dia, ungkapan kuno ini justru membahas tentang perjuangan dan pengorbanan untuk meraih tujuan atau cita-cita. Biaya yang dibicarakan dalam pepatah ini tak hanya mengacu kepada uang.
Biaya tersebut dapat berupa kerja keras, pengorbanan, waktu, pikiran, hingga perjuangan.
"Saya dilahirkan di Jawa (prinsip itu) memiliki arti semua kehidupan sosial itu memerlukan biaya," kata Mardiono
Ia bersama Sandiaga bertekad apabila dititipkan rezeki oleh Tuhan, hal itu merupakan bagian dari perjuangan.[Fhr]