telusur.co.id - Rezim Zionis Israel ditengarai menutup-nutupi banyak kerugian yang dideritanya dalam perang melawan para pejuang Gaza, Hizbullah Lebanon dan Ansarullah Yaman. Bersamaan dengan ini, sayap militer Hamas, Brigade Al-Qassam merilis rekaman video detik-detik aksi kombatannya berhasil meluluh lantakkan tank Israel dari jarak nol.
Juru bicara militer Brigade Al-Qassam, Abu Obaeda, menyatakan bahwa setelah 27 hari perang di Gaza, para pejuang Palestina terus menghadapi pasukan pendudukan Israel di puluhan titik bentrokan.
Dikutip Rai Al-Youm, Abu Obaeda pada hari Kamis (2/11/23) mengatakan bahwa dalam waktu 48 jam, para pejuang Palestina berhasil menghancurkan lebih dari satu batalion tank, dan menyebabkan banyak kematian pada pihak tentara pendudukan.
“Salah satu operasi kami yang paling menonjol malam ini adalah operasi serentak di barat laut Gaza, di mana mujahidin kami mampu menghancurkan enam tank dan dua kendaraan pengangkut personel,” katanya.
“Tank (Namer) pengangkut pasukan jatuh pada uji coba pertama di depan rudal kami, dan pejuang perlawanan mampu berkeliaran di belakang garis musuh dan menyerangnya dari jarak nol.
Dia memastikan bahwa para pemimpin rezim pendudukan Israel berbohong kepada publiknya tentang jumlah korban tewas karena jumlah yang sebenarnya jauh lebih tinggi daripada angka yang diumumkan.
Dia menekankan bahwa “pembantaian musuh akan meningkatkan kekuatan dan kesolidan kami, dan kami akan menjadikan Gaza sebagai kutukan sejarah bagi entitas pendudukan,” dan bahwa orang-orang Israel harus mengharapkan “lebih banyak tentara kalianyang kembali dalam (keadaan terbungkus) kantung hitam.”
Sementara itu, faksi-faksi perlawanan Palestina juga terus melawan serangan Israel di Gaza dengan meluncurkan serangan roket ke wilayah Israel (Palestina pendudukan).
Pernyataan Abu Ubaida tersebut disampaikan bersamaan dengan pengumuman sayap militer gerakan Hamas, Brigade Al-Qassam, bahwa para pejuangnya melakukan serangan balik di poros barat laut Kota Gaza, di mana puluhan pejuang bentrok dengan pasukan lapis baja Israel dan menyerangnya dengan berbagai jenis senjata.
Mereka menghancurkan enam tank, dua pengangkut pasukan, dan sebuah buldoser, dan serta menggempur tentara yang dibarikade di dalam gedung dengan peluru TBG hingga menimbulkan kerugian besar pada barisan pasukan, dan semua pejuang perlawanan kembali ke markas mereka dengan selamat.
Brigade Al-Qassam pada hari Kamis merilis video detik-detik pejuangnya menghancurkan mesin-mesin perang Israel di timur perkampungan Al-Zaitun, Jalur Gaza, dengan bom “Operasi Berani Mati Syahid” dan peluru Yasin 105.
Dalam video itu terlihat seorang kombatan Hamas mendekati sebuah tank Israel dan kemudian meletakkan sebuah bom.
Dia lalu beranjak lagi meninggalkan tank itu beberapa langkah dan kemudian bom itu meledak, dan lantas disusul dengan aksi pejuang itu menembakkan rudal Yasin 105 untuk menghancurkan tank itu secara total.
Rai Al-Youm menyebutkan bahwa tentara Israel tak mampu mencapai kemajuan signifikan dan malah menderita banyak kerugian. Mereka mengumumkan kematian di barisannya setelah Hamas menerbitkan rekaman video yang tidak dapat disangkal, sementara Hamas juga tidak dapat merekam semua operasi militer.
Menurut Rai Al-Youm, Israel menyembunyikan banyak korban jiwa dan luka serta materi yang dideritanya akibat gempuran Hizbullah, Hamas, dan Ansarullah Yaman.
Rai Al-Youm juga menyebutkan bahwa Arab Saudi belakangan tidak mencegat rudal-rudal Ansarullah yang melesat ke wilayah Israel dan melintasi wilayah Saudi, karena Saudi mengetahui rudal-rudal itu tak berbahaya baginya, dan juga karena tidak memiliki rudal Patriot yang cukup.
Menariknya lagi, lanjut media online yang berbasis di London tersebut, kapal-kapal perang belakangan gagal mencegat rudal-rudal Yaman yang menerjang kota Eilat, padahal pekan lalu dapat mencegat dua rudal. [Tp]