telusur.co.id - Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Provinsi Kerman mengumumkan keberhasilan mereka dalam menggagalkan operasi jaringan “anti-keamanan” yang dituduh tengah merencanakan kerusuhan besar dan gangguan publik terkoordinasi di sejumlah wilayah Iran.
Dalam pernyataan resmi yang dirilis pada Senin (27/5), Kantor Hubungan Masyarakat IRGC Kerman menyatakan bahwa kelompok tersebut tengah membentuk sel-sel operasional tersembunyi yang bertujuan menciptakan instabilitas nasional melalui kerusuhan publik.
“Melalui pengawasan intelijen yang intensif, tim kami berhasil mengidentifikasi dan melumpuhkan jaringan terorganisir yang berniat memicu kekacauan berskala luas di Iran,” ujar pihak IRGC.
Operasi penangkapan dilakukan secara serentak di berbagai provinsi, setelah IRGC mendapat surat perintah resmi dari Kantor Kejaksaan Kerman. Pihak berwenang mengonfirmasi bahwa para tersangka utama kini telah ditahan untuk proses penyelidikan lebih lanjut.
Meski IRGC belum mengungkap secara detail jumlah anggota jaringan maupun metode operasi mereka, badan intelijen militer itu menegaskan bahwa kelompok ini memiliki niat jelas untuk mengganggu keamanan nasional dan menciptakan ketegangan sosial.
Keberhasilan operasi ini menjadi sinyal kuat dari aparat keamanan Iran terhadap ancaman disintegrasi sosial yang dipicu oleh kekuatan dalam negeri maupun luar negeri.
“Kami tetap siaga. Upaya-upaya subversif semacam ini tidak akan diberi ruang untuk tumbuh. Keselamatan rakyat dan stabilitas negara adalah prioritas utama,” tegas pernyataan IRGC.
Penangkapan jaringan ini terjadi di tengah situasi geopolitik yang masih tegang, di mana Iran terus menjadi sorotan dunia dalam menghadapi berbagai tekanan internal dan eksternal. Operasi intelijen yang sukses ini memperlihatkan bagaimana IRGC tetap menjalankan fungsi pertahanan internal secara agresif dan terkoordinasi.[iis]