telusur.co.id - Presiden Iran Masoud Pezeshkian mengutuk serangan rezim Israel terhadap Qatar, menegaskan kembali dukungan penuh dan solidaritas Teheran dengan negara Teluk Persia tersebut.
Dalam percakapan telepon dengan Emir Qatar Sheikh Tamim bin Hamad Al Thani pada Selasa malam, Pezeshkian mengecam keras agresi rezim Israel terhadap Qatar dan menekankan bahwa Iran berdiri teguh di samping saudara-saudaranya di Qatar, siap untuk mengambil tindakan apa pun yang diperlukan untuk mendukung tetangga dan sekutu dekatnya.
Presiden menyatakan bahwa rezim Zionis mengabaikan semua norma dan hukum internasional yang diterima, menjalankan tindakannya dengan dukungan dan sokongan Amerika Serikat.
Ia menekankan bahwa dengan kedok mempertahankan keamanannya sendiri, rezim Israel mengancam stabilitas dan perdamaian seluruh kawasan dan melakukan kejahatan tanpa henti.
Presiden Iran juga menghimbau negara-negara Islam untuk mengambil sikap bersatu dan terkoordinasi guna mengutuk agresi terang-terangan Israel, baik dalam kata-kata maupun tindakan, guna mencegah rezim tersebut mengulangi perilaku tersebut.
Sementara itu, Emir Qatar menyatakan apresiasinya atas panggilan tersebut, dan menyetujui bahwa Perdana Menteri Israel Netanyahu bertindak tanpa batas dan menyerang di mana pun dan bagaimana pun ia memilih, tanpa dibatasi oleh akuntabilitas internasional.
Ia menekankan perlunya negara-negara kawasan untuk menghadirkan front persatuan melawan kejahatan rezim Israel.
Emir mencatat bahwa pejabat Hamas telah meninjau rencana gencatan senjata yang diusulkan AS dan menunjukkan kesediaan untuk menanggapi secara positif, tetapi rezim Zionis menargetkan pertemuan itu dengan serangannya.
Sheikh Tamim juga menyatakan harapan bahwa komunikasi antara Iran dan negara-negara Islam lainnya dengan Qatar akan terus berlanjut dalam beberapa hari mendatang, menekankan pentingnya upaya kolektif untuk menghentikan kejahatan Israel di kawasan tersebut.
Rezim Zionis pada hari Selasa menyerang pimpinan Hamas di ibu kota Qatar, Doha, dalam serangan yang menuai kecaman internasional yang luas.
Hamas mengumumkan bahwa lima anggotanya tewas dalam serangan itu, termasuk putra pemimpin senior Khalil al-Hayya. Seorang anggota pasukan keamanan Qatar juga dilaporkan tewas.
Sumber: TNA