telusur.co.id - Pengasuh pondok pesantren Tebu Ireng, Salahuddin Wahid atau Gus Sholah tutup usia karena mengalami gagal jantung. Kabar duka diungkapkan oleh anak kandung Gus Sholah, Ipang Wahid melalui akun twitternya.  

Menurut Ipang, Gus Sholah menghembuskan napas terakhir pada pukul 20,55 di rumah sakit jantung Harapan Kita, Jakarta. “Gus Sholah baru saja wafat, pada pukul 20:55,” ungkapnya.

Masih melalui media sosial, Ipang Wahid meminta maaf kepada seluruh masyarakat dan kerabat untuk memaafkan jika ada kesalahan. “Mohon dimaafkan seluruh kesalahan. Allahummaghfirlahu warhamhu wa’afihi wa’fuanhu,” ucap dia.

Dr. (H.C.) Ir. H. Salahuddin Wahid atau biasa dipanggil Gus Solah (lahir di Jombang, 11 September 1942; umur 77 tahun) adalah seorang aktivis, ulama, politisi, dan tokoh Hak Asasi Manusia (HAM) di Indonesia. Ia pernah menjadi anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) pada masa awal reformasi 1998.

Salahuddin juga pernah menjabat sebagai Wakil Ketua Komnas HAM. Bersama kandidat presiden Wiranto, ia mencalonkan diri sebagai kandidat wakil presiden pada pemilu presiden 2004. Langkahnya terhenti pada babak pertama, karena menempati urutan ketiga.[2]

Salahuddin Wahid merupakan putra dari pasangan K.H. Wahid Hasyim (ayah) dengan Sholehah (ibu), dan adik kandung dari mantan Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur). Ayahnya adalah putra dari pendiri Nahdlatul Ulama (NU), K.H. Hasyim Asy'ari. [ham]