telusur.co.id - Sumber Sudan yang dekat dengan urusan negosiasi di negara ini mengatakan bahwa persiteruan telah membengkak dalam beberapa pekan terakhir antara panglima tentara Sudan, Letjen Abdel Fattah al-Burhan, dan panglima paramiliter Pasukan Dukungan Cepat (RSF), Letjen Muhammad Hamdan Dagalo, alias Hemedti.
Mengutip keterangan sumber, Situs berita Axios menyebutkan, persiteruan itu mencapai tingkat yang mencegah mereka untuk saling menyapa atau bertukar percakapan, bahkan selama negosiasi.
Situs itu menyebutkan bahwa pertempuran pecah minggu lalu, setelah kedua pemimpin pasukan itu gagal mencapai kompromi.
Dia menyebutkan, perselisihan terjadi terkait dengan poin akhir yang diperlukan untuk menyelesaikan kesepakatan untuk pengadaan kembali pemerintahan sipil.
Situs itu mengutip seorang pejabat senior AS dan sumber Sudan yang mengatakan, perselisihan itu berpusat pada mekanisme rantai komando militer di negara itu di bawah kepemimpinan pemerintahan sipil.
Seorang pejabat AS menjelaskan bahwa Abdel Fattah al-Burhan ingin menjadi panglima militer tertinggi dan satu-satunya yang melapor langsung kepada pemerintah sipil, sementara komandan Pasukan Pendukung Cepat menuntut komunikasi dengan para pemimpin sipil melalui saluran komunikasi khusus, tanpa harus melewati komandan tentara.
Sejak 15 April lalu kontak senjata dan kekerasan skala besar terjadi antara tentara Sudan dan RSF di berbagai kawasan di Sudan, terutama di ibu kota, Khartoum. Pertempuran antara kedua pihak sejauh ini telah menjatuhkan ratusan korban tewas dan ribuan korban luka.
Dalam perkembangan terbaru, tentara Sudan, Sabtu (22/4/23), mengaku membantu mengevakuasi warga negara asing di Khartoum seminggu setelah konflik, meskipun pasukannya terus memerangi RSF.
Hal itu dinyatakan setelah Hamidti membuka bandara untuk evakuasi.
Kedua belah pihak sejauh ini gagal mematuhi gencatan senjata yang disepakati hampir setiap hari sejak pertempuran pecah pada 15 April, termasuk gencatan senjata tiga hari untuk memungkinkan warga mencapai daerah aman dan mengunjungi keluarga mereka selama liburan Idul Fitri. [Tp]