Gen Z Penentu Arah Indonesia 2024 - Telusur

Gen Z Penentu Arah Indonesia 2024

Forum Komunikasi Publik (Foto : IST)

telusur.co.idKegiatan diskusi terbuka bertajuk Forum Komunikasi Publik yang digagas cleh Direktorat Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik (Ditjen IKP), bersama dengan DPR RI, kembali digelar Kali ini, tema yang diangkat berjudul 'Pemuda dan Nilai-nilai dalam Pancasila dalam Menghadapi Pandemi

Seminar yang berlangsung secara hybrnid pada Jumat, 24 September kemarin ini turut mengundang duan arasumber, yaitu H. Muhammad Farhan, S.E. selaku Anggota Kamisi 1 DPR RI, serta Januardy Mulatua selaku Komandan Nasional BARET GP NasDem, yang juga mewakii narasumber dari praktisi. Hadir pula, Drs. Wiryanta, MA, Ph.D, 

Direktur IKPKM, Kementrian Kominfo RI yang memberikan sambutan keynote speech. Kegiatan ini menghadirkan 200 peserta yang berasal dari kalangan mahasiswa, aktivis, pekerja maupun ibu-ibu rumah tangga.

Dalam sambutannya. Drs. Wiryanta, MA, Ph.D dengan lugas mengatakan, bagaimana secara statistik,

generasi usia milenial (25-40 tahun) dan Z (8-24 tahun) mendominasi penduduk Indonesia. Merek aadalah tumpuhan harapan dari perjalanan bangsa ini ke depan.

Senada, Farhan kemudian menambahkan bahwa dua generasi tersebut tidak hanya mendominasi, tapi juga akan menentukan arah politik kebangsaan pada 2024 mendatang. Itu mengapa, mereka harus memiliki dua hal: Cerdas secara digital dan memahami nilai-nilai Pancasila.

Kreatif, menciptakan sesuatu dan yang tidak ada Inoveatit, artinya memberikan nidai tambah terhadap sesuatu yang sudah ada (tidak perlu menciptakarn yang banu, tetapi memberkan nilai tambah terhadaps esuatu yang sudah ada). Adaptif, mampu beradeptasi dan tidak terpaku dengan masa laku. 

"Kolaboratif tidak bisa bekerja sendliri, hal ini akan membuat tidak tercapainya tujuan terbaik, "papar Farhan.

"Generasi muda, harus memilki semangat gotong-royong, karena gotong-royong merupakan sebuah inti atau nyawa dari Pancasila Harus bisa juga melihat pandemi bukan hanya sebagai tantangan, tapi juga sebagai peluang proses untuk berkembang mungkin terhambat, tapi bukan berarti hal ini menjadi penghaleng "tambahnya lagi.

Hal lain yang juga dibahas dalam kesempatan tersebut adalah pentingmya solidaritas. Derasnya arus perputaran informasi, budaya, jangan sampai melunturkan dan memecah bellah.

"Soidarity organic Solidantas tidak membedakan profesi suku, agama. Dengan solidantas, kita dapat mengubah pandemi menjadi endemi. 

Dengan mendominasi populasi Indanesia, para pemude tidak bisat inggal diam, para pemuda menjadi tulang punggung Generasi iniah yang akan meneruskan pimpinan selanjutnya." tutup Januardy Mulatua.(fie) 

 

 


Tinggalkan Komentar