telusur.co.id - Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA mengungkap empat alasan yang menyebabkan elektabilitas Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto dari Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.
Pertama, blunder dari pernyataan Ganjar saat diwawancara oleh Deddy Corbuzier yang menyatakan bahwa menonton video porno sebagai sosok orang dewasa itu merupakan hal yang wajar.
“Publik yang menyatakan kurang wajar atau tidak wajar sama sekali terhadap capres yang suka menonton video porno mencapai 86,1%,” kata Peneliti LSI Denny JA, Hanggoro Doso Pamungkas, di Jakarta, Senin (31/7/23).
“Ketidaksukaan publik terhadap video porno, selain karena alasan agama, bisa juga disebabkan karena banyak berita ahli yang menyatakan menonton video porno merusak kesehatan,” sambungnya.
Alasan keduanya, kata Hanggoro, blunder yang bersumber dari pernyataan Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri yang menyebut sosok capres pilihannya itu sebagai “petugas partai”.
“Megawati menyebut capres Ganjar adalah petugas partai. Megawati berulang-ulang mengatakannya ke publik. Publik tidak suka dengan istilah Presiden petugas partai. Publik yang tidak setuju Presiden disebut petugas partai mencapai 69,9%,” ungkap Hanggoro.
Alasan yang ketiga, kata Hanggoro, yang membuat elektabilitas Prabowo makin moncer ketimbang rivalnya Ganjar adalah terkait batalnya penyelenggaraan Piala Dunia U-20.
“Ganjar dipersepsikan ikut membuat batal Piala Dunia FIFA U-20. Ganjar menjadi tokoh paling tinggi yang disalahkan atas batalnya piala dunia U-20. Sebesar 16,6% menyalahkan Ganjar,” papar Hanggoro
Terakhir, Ganjar dianggap publik berlagak bak Presiden ketika dirinya sedang melakukan kunjungan kerja di Jakarta kemudian secara tiba-tiba menelepon Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono dan menyampaikan keluhan pedagang Pasar Warakas Tanjung Priok.
“Sebanyak 74,7% menganggap Ganjar tak pantas menyampaikan keluhan itu. Hal ini karena 'cawe-cawe' Ganjar terhadap Pj Gubernur Jakarta tersebut terpublikasi,” kata Hanggoro
Keempat alasan itulah yang membuat elektabilitas Kandidat Capres Prabowo Subianto makin moncer pada bulan Juli 2023 sebesar 52% ketimbang Kandidat Capres Ganjar Pranowo yang hanya mendapatkan 41,6%. [Fhr]