telusur.co.id - Dalam kunjungan kerjanya di Surabaya, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) melepas ekspor sarang burung walet (SBW) tujuannya negara China dengan nilai transaksi sebesar Rp 8 miliar.
SYL mengatakan, ekspor ini merupakan rangkaian kerja pemerintah dalam mendorong pelaku usaha untuk meningkatkan kualitas produksinya.
"Saya bersama Kapolda dan juga eksportir lainya akan mengawal ini, karena sarang burung walet memiliki potensi ekspor yang besar dan menjadi lapangan kerja bagi masyarakat," ujar SYL di Surabaya, Jawa Timur, ditulis Jumat (9/12/22).
Menurut SYL, potensi ekspor SBW sangat besar. Karena banyak masyarakat dunia menggunakannya sebagai makanan sehat, obat dan bahkan digunakan juga sebagai bahan alami untuk kecantikan kaum hawa. Sebab itu, SYL minta potensi SBW dijaga bersama.
"Kalau ini (SBW) diproses secara baik, maka akan ada banyak tenaga kerja yang pasti tercover. Karena itu saya minta tidak ada sarang burung walet yang apa adanya. SBW Indonesia harus berkualitas. Kenapa? karena sarang burung walet ini makanan raja-raja. Bahkan kemarin di China dipakai untuk pemulihan covid," katanya.
Sejauh ini, lanjut SYL, sudah ada puluhan eksportir yang siap mengekspor SBW ke berbagai negara di dunia. Mereka bahkan berkomitmen akan melobi negara-negara untuk menerima SBW asal Indonesia.
"Oleh karena itu ekspor sarang burung walet punya potensi. Dari dulu ada, tapi tidak pernah serius ditangani oleh pemerintah. Alhamdulillah kita sudah menangani dan sudah ekspor. sekarang sudah 1000 ton lebih yang di ekspor dan pemasukannya dapat mencapai 20 Triliun. Ini luar biasa," katanya.
SYL mengatakan, sektor pertanian merupakan sektor yang mampu memperkokoh perekonomian negara. Pertanian adalah sumber kehidupan dan membuat banyak orang memiliki penghasilan. Pertanian menjadikan sebuah negara menjadi damai dan tentram.
"Pertanian itu memperkokoh negara bapak dan umber kehidupan manusia. Dengan pertanian orang tidak lagi miskin. Kalau mau liat negeri makin danai jawabnya pertanian. Apalagi kalau kau ekspor pasti rakyat dapat apa-apa. Dapat sesuatu yang memberi kehidupan," tukasnya.[Fhr]