telusur.co.id - Anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta Muhammad Taufik Zoelkifli menilai penggunaan kendaraan listrik tidak mampu mengurangi polusi udara di Ibu Kota.
Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu mengungkapkan, sejauh ini belum ada efek positif penggunaan kendaraan pribadi berbasis listrik terhadap upaya membersihkan udara Jakarta dari polusi.
“Belum ada kemajuan yang signifikan dari penggunaan kendaraan listrik pribadi. Pengaruh pada penurunan polusi udara Jakarta juga belum kelihatan," kata pria yang akrab disapa MTZ itu di Jakarta, Senin (26/2/24).
"Penggantian kendaraan BBM ke listrik yang hanya puluhan biji tentu tidak bisa langsung membersihkan langit Jakarta,” sambungnya.
Selain belum ada efek terhadap pengurangan polusi udara, kata MTZ, kendaraan pribadi berbasis listrik dinilai berpotensi menambah kemacetan di Jalanan ibu kota.
“Ya, kendaraan pribadi listrik berpengaruh terhadap kemacetan. Tapi kalau kendaraan/transportasi publik yang pakai energi listrik itu lumayan akan mengurangi kemacetan selain mengurangi polusi,” ujar dia.
Seharusnya, kata dia, pemerintah dapat menjalankan program perbaikan kualitas angkutan umum di Jakarta. Yang meliputi perbaikan layanan transportasi dan mendorong masyarakat berpindah/beralih menggunakan transportasi umum.
“Program ini lebih signifikan untuk mengurangi polusi udara. Karena di Jakarta polusi udah 80% datang dari sumber bergerak yaitu: kendaraan (mobil, motor) yang pakai BBM. Selain mengurangi polusi, program ini juga bisa mengurai kemacetan,” pungkasnya. [Fhr]