telusur.co.id - Pasukan elit Iran Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) merilis video operasi pemantauan terbaru mereka terhadap kapal induk Amerika Serikat (AS) di Selat Hormuz pada 17 Agustus.
Presstv melaporkan bahwa video dan gambar-gambar operasi pemantauan itu telah diperlihatkan pada akhir sesi ke-24 Dewan Tinggi IRGC, Minggu (20/8/23).
Dalam video yang dirilis terdengar ancaman keras AL IRGC terhadap kapal induk AS.
“Jika Anda tidak mematuhi perintah kami maka kami akan menembak helikopter-helikopter Anda,” ancam IRGC setelah menyebutkan bahwa helikopter-helikopter itu sesekali memasuki wilayah perairan Iran.
Terlihat dua helikopter terbang di angkasa sekitar kapal tersebut ketika IRGC melontarkan ancaman tersebut.
Komandan Angkatan Laut (AL) IRGC Laksamana Muda Ali Reza Tangsiri, saat menjelaskan peristiwa itu mengatakan, dalam pemantauan ini, kapal induk pembawa helikopter AS meluncurkan helikopter, tetapi setelah ada peringatan dan kehadiran kapal AL IRGC, mereka terpaksa mendarat di atas kapal induk.
“AL IRGC saat ini memaksakan kendalinya atas perairan Teluk. Kapal induk dan helikopter AS , dan negara-negara NATO menjadi mematuhi hukum Iran ketika mereka melewati Selat Hormuz,” katanya.
Dia memastikan pasukan AL IRGC saat ini memiliki berbagai jenis drone tempur, pengintai dan serang.
Tangsiri juga menyebutkan bahwa Pemimpin Besar Iran Ayatullah Sayid Ali Khamenei telah menekankan perlunya meningkatkan kecepatan kapal-kapal cepat, yang dewasa ini berada pada angka 90-110 knot.
Tangsiri menjelaskan bahwa pihaknya telah mengerahkan kapal dari armada Zolfaqar ke lokasi kejadian dan, dalam koordinasi dengan kapal cepat, telah memaksa helikopter AS untuk mendarat tak lama setelah lepas landas dari dek terbang di kapal tersebut.
Tangsiri mengatakan bahwa peristiwa yang terjadi pada tanggal 17 Agustus tersebut merupakan yang pertama kalinya sejak November 2021.
Sembari menekankan kehebatan AL IRGC, dia mengatakan, “Iran dan negara-negara jiran di Teluk Persia dapat menjamin keamanan regional dan mereka tidak membutuhkan kehadiran pihak asing.”
Dia juga menegaskan bahwa keberhasilan AL IRGC dalam memantau pergerakan maritim di Teluk Persia dan kewaspadaannya dalam menghadapi ancaman, terutama dari kapal perang negara-negara ekstra-regional, membuktikan bahwa pasukan Iran tidak akan pernah membiarkan musuh mengusik keamanan kawasan strategis tersebut.
Iran telah berulang kali bersumpah untuk memberikan reaksi tegas terhadap setiap tindakan AS yang berpotensi mengganggu keamanan jalur air di kawasan Teluk Persia.
Kepala Staf Angkatan Bersenjata Iran, Mayjen Mohammad Bagheri, menegaskan negaranya “tergolong kekuatan militer utama di kawasan dan dunia,” dan ini adalah berkat “kerja sama dan sinergi” antara tentara reguler dan IRGC.
Bagheri menekankan bahwa IRGC “mencegah tatanan absolut arogansi global, dan inilah yang menjelaskan (faktor) permusuhan dan tekanan Washington dan para pengikutnya terhadap IRGC.”
Dia juga memastikan “kekuatan Washington menurun, dan plotnya untuk dunia unipolar telah berujung pada kegagalan.” [Tp]