telusur.co.id - Pada hari pertama gencatan senjata di Lebanon selatan, tentara Zionis Israel menembaki jurnalis dan melukai beberapa dari mereka.
Dilansir Parstoday, Kamis (28/11/24), jaringan Sahab melaporkan, tentara rezim pendudukan Zionis menembaki jurnalis di kota Al-Khayyam yang terletak di selatan Lebanon yang menyebabkan sejumlah orang dari mereka terluka.
Di sisi lain, tentara Zionis mengklaim telah menangkap empat orang yang mereka sebut sebagai orang mencurigakan, dan mendekati posisi pasukan pendudukan di Lebanon selatan serta sedang diinterogasi.
Selain itu, tentara Zionis Israel mengumumkan akan mencegah pergerakan orang di selatan Sungai Litani mulai pukul 17.00 hari Rabu hingga pukul 07.00 hari Kamis waktu setempat.
Perjanjian gencatan senjata antara Israel dan Lebanon telah dilaksanakan sejak pukul empat pagi hari Rabu (27 November 2024) waktu Beirut, meskipun rezim Zionis belum mencapai satu pun tujuannya dalam serangannya terhadap Lebanon.
Lebih dari setahun telah berlalu sejak genosida dan kejahatan rezim Israel di Jalur Gaza. Dukungan militer dan diplomatik Amerika memainkan peran penting dalam kelanjutan konflik tersebut. Banyak negara, tokoh dan organisasi di dunia telah menekankan untuk mengakhiri pertumpahan darah ini dengan gencatan senjata, tapi hingga saat ini tidak berhasil, karena pihak Washington menjegalnya. [Tp]