telusur.co.id - Kata 'mudik' dan 'pulang kampung' ramai diperbincangkan hingga menjadi trending topic di Twitter pada Kamis (23/4/20). Hal itu setelah Presiden Joko Widodo mendefinisikan perbedaan mudik dan pulang kampung.
Jokowi menyampaikan itu saat diwawancarai Najwa Shihab di Istana Merdeka pada Selasa (21/4). Wawancara tersebut ditayangkan dalam acara Mata Najwa pada Rabu (22/4/20) malam.
Awalnya, Najwa bertanya pada Jokowi soal data dari Kemenhub yang menunjukkan hampir satu juta orang curi start mudik sebelum keluar pelarangannya.
"Data dari Kemenhub hampir satu juta orang curi start mudik. Sudah 900 ribu orang yang sudah mudik dan yang sudah tersebar ke berbagai daerah. Apakah ini berarti keputusan melarang yang baru akan dikeluarkan melihat situasi, tapi faktanya sudah terjadi penyebaran orang di daerah Bapak," tanya Najwa.
Menanggapi pertanyaan itu, Jokowi mengatakan bahwa orang-orang tersebut pulang kampung, bukan mudik.
"Kalau itu bukan mudik, itu namanya pulang kampung. Memang bekerja di Jabodetabek, di sini sudah tidak ada pekerjaan, ya mereka pulang. Karena anak istrinya ada di kampung," jawab Jokowi.
Mendengar pernyataan Jokowi, Najwa menimpali "Apa bedanya pulang kampung dan mudik?"
"Kalau mudik itu di hari Lebarannya, beda. (Mudik) Untuk merayakan Idul Fitri. Kalau yang pulang kampung ya bekerja di Jakarta tetapi anak istrinya ada di kampung," jawab Jokowi.
Ucapan Jokowi itu menuai pro kontra di media sosial. Bahkan sejumlah tokoh dan politisi juga ikut berkomentar, salah satunya aktivis kemanusiaan Natalius Pigai.
Pigai menduga Jokowi memang tidak mengetahui jika mudik artinya pulang kampung.
"Mudik berasal dari kata dasar (n) udik. udik artinya hulu sungai, kampung dan desa. Jadi Mudik artinya Pulang Kampung atau 'going home," tulis Pigai di akun Twitternya, Kamis (23/4/2020).
"Sejak SD Kelas 5 saya sudah tahu arti mudik. Sepertinya Pak Jokowi bukan ngeles tapi memang beliau tidak tahu. kan sudah lama di China bukan?" sentil mantan Komisioner Komas HAM itu.[Fhr]