telusur.co.id - Direktur Eksekutif Studi Demokrasi Rakyat (SDR) Hari Purwanto mengkritik aktivitas Indonesia Corruption Watch (ICW) yang saat ini lebih banyak berkomentar soal menyebarnya spanduk Ketua KPK RI Firli Bahuri ketimbang  menyoroti persoalan robohnya atap tribun penonton Formula E.

Pengakuan tersebut disampaikan dan diakui sendiri oleh peneliti ICW, Dewi Anggraeni saat disinggung soal adanya atap tribun penonton Formula E yang roboh sebelum even itu berlangsung.

"ICW tidak menanggapi karena memang kami tidak concern dengan formula E," ujar Dewi, Minggu (29/5/22).

Hari menilai, saat ini ICW lebih concern mengurusi pencitraan orang ketimbang persoalan korupsi.

"Apakah ICW sudah menjadi LSM 'Plat Merah'? kata Hari, Selasa (31/5/22).

Hari menyayangkan sikap ICW yang terkesan menutup mata terhadap masih marak dan mangkraknya persoalan korupsi di Ibu Kota.

"ICW yang selama ini mengklaim sebagai LSM anti korupsi, kenapa menutup mata dengan kasus korupsi yang marak di DKI Jakarta,"ujarnya.

Menurut Hari, dari jawaban ICW terkait robohnya tiang tribun penonton Formula E, bisa disimpulkan kalau saat ini ICW sudah menjadi LSM "Plat Merah".

"Urus spanduk orang lain lebih kencang teriaknya tapi marak dan mangkraknya korupsi di DKI Jakarta mingkem (diam), mending jadi LSM "Plat Merah" saja," pungkasnya.  [Tp]