telusur.co.id - Polisi masih mendalami kasus kecelakaan dua bus TransJakarta yang terjadi di Cawang, Jakarta Timur, Senin (25/10/21). Akibat kecelakaan itu, dua orang meninggal dunia dan 31 lainnya mengalami luka-luka.

Kasubdit Gakkum Ditlantas Polda Metro Jaya AKBP Argo Wiyono mengatakan, pihaknya telah meminta keterangan 15 orang saksi dalam kasus tersebut. Mereka yang dimintai keterangan terdiri dari penumpang dan petugas TransJakarta.

"Total kurang lebih 15 saksi (yang sudah diperiksa). Penumpang ada dua orang, satu orang operator bianglala, dan satu pengawas pos pool," ujar Argo di Mapolda Metro Jaya, Jumat (29/10/21).

Nantinya, kata Argo, pihaknya juga akan meminta keterangan dari sejumlah penumpang bus nahas tersebut. Sehingga dapat diketahui, apakah ada upaya pengereman sebelum menabrak bus di depannya.

"Sehingga menguatkan (informasi), apakah pada saat kejadian memang tidak ada upaya pengereman dan sebagainya," katanya.

Sebelumnya, Argo mengatakan, dari dugaan sementara pengemudi bus TransJakarta yang berada di belakang tidak mengerem. Sehingga bus menabrak TransJakarta yang tengah berada di depannya.

"Secara visual dan pengukuran di lokasi itu memang kemarin dari CCTV perhitungan petugas kecepatan 55,4 km perjam saat terjadinya kecelakaan. Jadi saat menabrak berhentinya karena tertahan bus di depannya," ujar Argo, Selasa (26/10/21).

Mengenai penyebab kecelakaan, Argo mengaku belum dapat memastikannya. Hal tersebut masih terus diselidiki oleh polisi dan pihak TransJakarta.

"Penyebab kami masih dalami, jadi saya belum bisa pastikan ada human error atau technical error. Kami belum bisa simpulkan apakah kondisi murni dari supir atau bus itu sendiri," katanya. (Ts)