Ratusan Pelajar Kembali Keracunan MBG, DPD RI: Bukti Standar Keamanannya Lemah - Telusur

Ratusan Pelajar Kembali Keracunan MBG, DPD RI: Bukti Standar Keamanannya Lemah

Ketua Komite III DPD RI Filep Wamafma. (Foto: Telusur/Dhanis)

telusur.co.id -  Ketua Komite III DPD RI Filep Wamafma, menyoroti seringnya terjadi keracunan pada siswa sekolah usai menyantap makanan dari program Makan Bergizi Gratis (MBG) sejak program ini bergulir pada Januari 2025 lalu.

Baru-baru ini, sebanyak 200 siswa di SMP Negeri Kota Kupang mengalami keracunan pada, Selasa (22/7/2205) usai menyantap MBG sehari sebelumnya. 

"Kami di Komite III DPD RI yang juga concern di bidang kesehatan sekaligus pendidikan sangat menyayangkan kejadian keracunan MBG yang terus berulang," kata Filep kepada wartawan, Sabtu (26/7/2025). 

Senator asal Papua Barat ini pun mempertanyakan tata kelola standar keamanan yang lemah. Pasalnya, berdasarkan data temuan DPD kata Filep, pelaksanaan MBG belum melibatkan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) di tingkat Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG). 

"Saya menyoroti perihal tata kelola, terutama pengendalian standar keamanan pangan atau food safety yang masih lemah. Temuan kami di DPD RI, ternyata pelaksanaan MBG ini belum melibatkan BPOM hingga di tingkat SPPG, meski telah ada MoU BPOM dengan BGN sejak awal," beber Filep. 

Filep mendesak, semua makanan dan minuman yang ada dalam paket MBG harus ada jaminan keamanan pangan mulai dari bahan baku, proses memasak, alat dan lingkungan dapur produksi hingga distribusinya.

"Misalnya suplai bahan baku mentah ikan harusnya ketat, jika perlu dari unit pengolahan ikan yang memiliki HACCP, standar ini sangat lazim dalam perikanan. Sertifikat Halal tidak cukup, harus dilengkapi HACCP," sambung Filep. 

"Hal-hal ini masuk dalam serangkaian pengendalian standar keamanan pangan sebagai jaminan," demikian Filep. 

Sebelumnya, kasus keracunan siswa usai santap MBG juga terjadi di beberapa daerah lainnnya seperti Cianjur, Bogor, Sukoharjo, Sumba Timur hingga Bombana.

Di Bombana pada (23/4/2025), sejumlah siswa di SDN 33 Kasipute mengalami mual dan muntah usai mencium bau tidak sedap dari paket makanan MBG. Hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa 53 dari 1.026 kotak makanan yang dibagikan dalam kondisi tidak layak konsumsi.

Kemudian di Kabupaten Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur, sekitar 29 siswa SD Katolik Andaluri mengalami keracunan ringan setelah menyantap makanan MBG pada, Selasa (18/2/2025), mereka dilarikan ke fasilitas kesehatan terdekat untuk mendapatkan perawatan.[Nug]

 

Laporan: Dhanis Iswara 


Tinggalkan Komentar