telusur.co.id - Gerakan perlawanan Islam Palestina, Hamas dan kelompok-kelompok perlawanan lain akan bertolak ke Rusia, pada 26 Februari mendatang atas undangan Moskow.
Dikutip Parstoday, Senin (19/2/24), Perdana Menteri Otorita Ramallah Palestina, Mohammad Shtayyeh mengumumkan, Presiden Rusia Vladimir Putin mengundang seluruh gerakan perlawanan Palestina, termasuk Hamas, untuk melakukan pertemuan di Moskow.
Ia menambahkan, Otorita Ramallah tetap mengupayakan persatuan dengan Hamas, akan tetapi ada beberapa prasyarat termasuk kesepahaman terkait masalah-masalah perlawanan.
"Kita akan menyaksikan apakah Hamas siap atau tidak. Jika Hamas tidak siap mencapai kesepahaman dengan kami, maka ceritanya akan berbeda. Tapi kami membutuhkan persatuan seluruh rakyat Palestina," ujarnya.
Selama ini, Hamas terlibat pertikaian yang cukup panjang dengan Otorita Ramallah, karena hubungan keamanan dan kerja sama Otorita Ramallah dengan Rezim Zionis Israel.
Ditanya tentang operasi tanggal 7 Oktober, Mohammad Shtayyeh menuturkan, "Pembunuhan orang-orang tidak bersalah sama sekali tidak dapat dibenarkan." [Tp]