telusur.co.id - Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengatakan, Pemrov DKI mengejar target satu juta warung usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) sudah melek digital pada 2022 dengan menggandeng perusahaan daring (e-commerce) GudangAda untuk melakukan literasi digitalisasi secara bertahap.
Hal itu disampaikan ketika menjadi keynote speaker pada talkshow dan peluncuran Program 1 Juta Warung Melek Digital yang dilaksanakan oleh GudangAda yang berkolaborasi dengan Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah (PPKUKM) Provinsi DKI Jakarta di Plaza Semanggi, Jakarta Selatan, Jumat (11/2/22).
"Program ini sangat menginspirasi dan membanggakan. Mengingat, saat ini kita tengah hidup dalam era transformasi digital yang dipercepat sejak terjadi pandemi COVID-19. Kondisi itu harus dimanfaatkan untuk membangkitkan sektor kerakyatan, terutama UMKM yang merupakan tulang punggung perekonomian Indonesia," kata Riza seperti dikutip dari Siaran Pers PPID DKI Jakarta, Jumat (11/2/22).
Riza menuturkan, sudah seharusnya para UMKM terkhusus di DKI Jakarta mulai bertransformasi ke ranah digitalisasi, mengingat itu merupakan suatu keharusan dan tuntutan zaman yang sudah masuk dampak pada Revolusi industry 4,0.
Percepatan warung melek digital menjadi sebuah keharusan agar bisa bertumbuh dan berdaya saing secara pesat. Apalagi jumlah pelaku usaha itu yang memanfaatkan digitalisasi masih minim untuk ukuran Jakarta sebagai Ibu Kota Negara yang dituntut untuk selalu adaptif.
"Kita berharap, peresmian program ini, akan mempercepat para pelaku UMKM bertransformasi ke ruang digital, sehingga menjadi lebih berdaya saing. Selain itu, keberadaan program ini diharapkan juga bisa mewujudkan terjalinya kolaborasi antara pelaku bisnis UMKM dengan platform e-commerce, terutama dalam menjalankan promo, pengemasan, hingga memperluas pemasaran," tuturnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (PPKUKM) DKI Elisabeth Ratu Rante Allo mengutip data Badan Pusat Statistik (BPS) dari sekitar 1,1 juta warung di DKI Jakarta, baru 10 persen memanfaatkan teknologi digital atau sekitar 110 ribu.
Karena itu, Pemprov DKI Jakarta menggenjot target pelaku usaha warung memanfaatkan layanan warung termasuk berkolaborasi dengan pihak swasta, salah satunya dengan penerapan teknologi informasi dan komunikasi di bidang perdagangan secara elektronik (e-commerce). [Fhr]