telusur.co.id - Pemimpin spiritual Revolusi Yaman, Sayid Abdul Malik Al Houthi, menyinggung keterlibatan Amerika Serikat dan Barat dalam pembantaian warga Gaza oleh Israel. Dia mengatakan, jika hak asasi manusia dan hukum internasional bertolak belakang dengan kepentingan AS dan Israel, maka ia tidak akan berharga lagi.
Sayid Abdul Malik Al Houthi, Kamis (1/2/2024) kembali menegaskan tanggung jawab agama dan kemanusiaan Yaman terhadap rakyat Palestina di Jalur Gaza.
"Penderitaan dan ketertindasan Gaza adalah kutukan yang akan memangsa Amerika Serikat dan Israel serta para pendukungnya," kata Sayid Abdul Malik Al Houthi seperti dilansir dari Parstoday, Kamis (1/2/24).
Pemimpin Ansarullah menambahkan, setelah menangkap warga Palestina, Zionis Israel kemudian membunuh mereka secara keji.
"Musuh membunuh rakyat Gaza, dengan rudal dan mortir buatan AS, Inggris, dan Jerman. Musuh bahkan mengumumkan rumah sakit-rumah sakit sebagai target asli operasi militernya, dan ini menunjukkan kebangkrutan moral dan kemanusiaan Israel," tegasnya.
Abdul Malik Al Houthi, menjelaskan jika HAM dan hukum internaisonal bertolak belakang dengan kepentingan AS dan Israel, maka ia akan tidak lagi memiliki kredibilitas.
Selain membunuh dan merusak, imbuhnya, musuh juga menyerang UNRWA, dan serangan ke UNRWA dilancarkan setelah Mahkamah Internasional mengeluarkan putusan untuk menuntut penghentian genosida di Gaza.
Pemimpin Ansarullah melanjutkan, seharusnya setelah keputusan Mahkamah Internasional, bahan makanan dan obat-obatan sudah masuk ke Gaza, dan kejahatan genosida menurun.
"Akan tetapi keputusan Mahkamah Internasional (ICJ) lemah, dan bukan dalam level lembaga ini. ICJ harus mengambil keputusan yang menuntut penghentian serangan Israel dan pencabutan blokade Gaza," pungkasnya. [Tp]