Pejuang Perlawanan Irak Serang Pangkalan Militer AS di Suriah - Telusur

Pejuang Perlawanan Irak Serang Pangkalan Militer AS di Suriah

Rudal pejuang perlawanan Irak. (Foto: Parstoday).

telusur.co.id - Pejuang perlawanan Irak melancarkan serangan roket terhadap pangkalan militer Amerika Serikat (AS) yang terletak di ladang gas Canoco di wilayah timur Suriah.​

Dikutip Parstoday, Minggu (4/2/24), beberapa sumber di Irak dan Suriah mengumumkan bahwa serangan terhadap pangkalan militer Amerika Serikat di Suriah dilakukan oleh pasukan perlawanan Islam Irak.

Sejak Sabtu pagi, pejuang perlawanan Islam di Irak telah menargetkan empat pangkalan militer Amerika Serikat, Ain al-Asad dan Al-Harir di Irak, serta pangkalan Kharab Al-Jir dan Canoco di Suriah sebagai tanggapan terhadap serangan terbaru pasukan Amerika ke Iran dan Suriah.

Amerika Serikat, yang selama bertahun-tahun menjadikan Asia Barat tidak aman dan tidak stabil dengan kehadiran militernya di kawasan ini sesuai dengan kepentingannya dan sekutunya, dari waktu ke waktu menyulut kawasan sensitif ini dengan tindakan agresif.

Dalam tindakan terbaru terkait hal ini, Komando Pusat AS (CENTCOM) dalam sebuah pernyataan bahwa pada Jumat malam mengumumkan pasukan militer AS menargetkan lebih dari 85 sasaran dengan beberapa pesawat, termasuk pembom jarak jauh yang terbang dari Amerika Serikat dengan mengerahkan lebih dari 125 amunisi presisi yang digunakan dalam serangan udara.

CENTCOM mengklaim bahwa pusat komando dan kendali, pusat intelijen, roket dan rudal, serta gudang drone dan fasilitas rantai pasokan kelompok perlawanan di Irak dan Suriah menjadi sasaran serangan ini, yang diduga memfasilitasi serangan terhadap pasukan Amerika dan koalisinya.

Sementara itu; Yahya Rasool, Juru Bicara Komando Umum Angkatan Bersenjata Irak membenarkan serangan AS di barat negaranya pada Sabtu pagi dan menilai serangan tersebut melanggar kedaulatan dan bertujuan untuk melemahkan pemerintah Baghdad yang berupaya membangun stabilitas di negaranya. 

Menanggapi serangan Amerika di wilayah barat negara itu, pemerintah Irak menekankan bahwa koalisi internasional telah melampaui mandat dan wewenang yang diberikan kepadanya dan telah menjadi ancaman bagi keamanan dan stabilitas Irak.

Kementerian Dalam Negeri Irak hari Sabtu (3/2/24) mengumumkan bahwa mereka telah memanggil kuasa usaha kedutaan besar AS di Baghdad sebagai protes atas agresi militer Amerika di wilayah negara tersebut. [Tp]


Tinggalkan Komentar