telusur.co.id - Menteri Luar Negeri Afrika Selatan, Naledi Pandor, meminta ekstra perlindungan setelah ancaman-ancaman dan intimidasi terhadap diri dan keluarganya oleh intelijen Israel meningkat.
Seperti dikutip dari Russia Today, Sabtu (10/2/24), Naledi Pandor mengaku menerima pesan-pesan intimidasi dari intelijen Israel lantaran kebijakan Afsel mengusut kejahatan perang Israel di Mahkamah Internasional (ICJ).
Ia mengatakan, sejak Afsel mulai menggugat Israel ke Mahkamah Internasional, ancaman-ancaman pembunuhan terhadap diri dan keluarganya terus meningkat.
Menurut Naledi Pandor, intelijen Israel mengintimidasi diri dan keluarganya sebagai respons atas keputusan Afsel menyeret Israel ke pengadilan internasional terkait perang Gaza.
Menlu Afsel itu mengabarkan bahwa dirinya meminta penjagaan keamanan ekstra dari aparat keamanan negara itu setelah menerima pesan-pesan ancaman.
"Apa yang lebih saya khawatirkan adalah keluarga karena di beberapa sosial media, anak saya diincar dan terus seperti itu," imbuhnya.
Pada saat yang sama, kata Pandor, Afsel saat ini juga sedang menghadapi upaya destabilisasi oleh agen-agen intelijen internasional setelah menyeret Israel ke pengadilan internasional karena perang Gaza.
"Agen-agen Israel, dinas intelijen, seperti inilah perilaku mereka, berusaha mengintimidasi, tapi kita tidak boleh terintimidasi. Ada penyebab dari semua ini yang sedang terjadi," ujarnya. [Tp]