telusur.co.id - Kelompok massa tergabung dalam Suara Aktivis antikorupsi Indonesia (SAKTI) berunjuk rasa di depan Gedung Merah Putih Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jakarta Selatan, Rabu (23/2/22).

Saat menggelar aksi, para demonstran melakukan aksi teatrikal makan durian bareng di Gedung KPK sebagai kode pengingat kepada penyidik KPK untuk mengusut kembali skandal "Kardus Durian" yang pernah menyeret nama Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar (Cak Imin).

"Kami yakin kasus durian ini masih berjalan. Dan KPK wajib buka tabir kasus kardus durian, KPK wajib usut hingga tuntas dugaan suap dalam proyek infrastruktur di Papua yang ditangani Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi pada tahun 2011 yang masih menyimpan misteri itu. KPK jangan tebang pilih, periksa kembali Cak Imin,” tegas Koordinator aksi Munir.

Mereka juga membawa alat peraga berupa spanduk dan poster bertuliskan "Misteri Kardus Tak Sampai - Pengirim dan Perantara Tertangkap - Tujuan Kardus Tak Tersentuh, Mengingat Kembali Kardus Durian Cak Imin, Menolak Lupa Kardus Duren Cak Imin, Dukung KPK Bertindak !".

Menurut dia, ada catatan buruk masih melekat pada sosok Muhaimin Iskandar yang tersangkut kasus dugaan korupsi. Dan dalam hal ini lembaga antirasuah harus ada langkah konkret yang harus dilakukan adalah segera memanggil kembali Cak Imin.

"Segera panggil dan periksa kembali Cak Imin, dukung KPK berantas korupsi dan suap," jelasnya.

Mereka berharap kepada Presiden Jokowi agar bisa memerintahkan agar Ketua KPK segera menuntaskan kasus tersebut agar tidak menimbulkan kegaduhan baru dan ada kepastian hukumnya.

“Agar ada titik terang kepastian hukumnya, Cak Imin harus segera dipanggil. Jangan buat rakyat menjadi cemas dengan ketidakjelasan kepastian didalam hukum. Jika demikian, nantinya bisa merusak citra penegak hukum karena masyarakat jadi apatis,” tukasnya.

Sebelumnya, dalam satu kesempatan, Cak Imin mengaku aneh dengan diungkit kembali kasus kardus duren, karena kasus itu telah selesai pada 2012 lalu. Terlebih para saksi juga tidak ada yang menyebut terlibat dalam kasus dugaan korupsi itu.

“Itu kasus sudah selesai, orang yang mentasnamakan saya sudah dibantah di pengadilan,” ujar Cak Imin.

Oleh sebab itu apabila kasus 2012 lalu kembali diungkit saat ini, Cak Imin menduga itu hanya untuk menyerangnya lewat kampanye hitam. Hal itu karena dirinya ingin maju di Pilpres. 

“Kalau hari ini muncul tidak lebih dari black campaign saja,” ungkapnya. [Tp]