telusur.co.id - Ketegangan Timur Tengah memuncak. Sirene meraung keras di wilayah yang diduduki Israel saat Iran menembakkan lebih dari 50 rudal balistik ke berbagai sasaran strategis sebagai respons telak atas serangan udara Israel yang menewaskan sejumlah tokoh militer dan ilmuwan Iran.
Gelombang balasan Iran dimulai Minggu malam, dalam sebuah operasi yang diklaim sebagai tahap awal dari “balas dendam nasional” terhadap rezim Zionis.
Serangan ini datang hanya dua hari setelah serangan udara Israel mengguncang Teheran dan sejumlah wilayah Iran lainnya pada dini hari 13 Juni. Target mereka bukan hanya lokasi militer dan nuklir, tetapi juga kawasan pemukiman. Akibatnya, sejumlah komandan militer senior, setidaknya enam ilmuwan nuklir, dan puluhan warga sipil tewas.
“Kesalahan Fatal” Israel
Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Sayyid Ali Khamenei, mengeluarkan peringatan keras setelah serangan tersebut: “Rezim Zionis telah melakukan kesalahan besar tindakan gegabah yang akan membawa mereka menuju kehancuran,” tegas Khamenei.
“Hari ini, seluruh bangsa Iran militer, pemerintah, dan rakyat bersatu untuk membalas.”
Khamenei juga menegaskan bahwa tidak ada celah politik di dalam negeri terkait tanggapan terhadap Israel: “Setiap faksi politik, setiap kelompok, satu suara: Kita harus membalas rezim Zionis yang jahat dan teroris.”
Apa Target Iran? Dan Apa Balasan Israel Berikutnya?
Meski rincian target belum dirinci sepenuhnya, laporan awal menyebutkan bahwa rudal-rudal Iran diarahkan ke pangkalan militer, fasilitas strategis, dan wilayah sensitif di dalam wilayah Israel. Sirene peringatan terdengar di beberapa kota besar, termasuk Tel Aviv dan Haifa, memicu kepanikan warga sipil.
Sementara itu, Israel belum memberikan tanggapan resmi penuh, namun sejumlah laporan menyebutkan jet tempur mulai dikerahkan ke wilayah udara sebagai langkah persiapan.[iis]
sumber: TNA