telusur.co.id - Nama tokoh dasar Rizal Ramli menjadi alaternatif pilihan sebagai calon presiden periode 2024-2029. Rizal Ramli dianggap memiliki pekikiran yang dapat menjadi aolusi persoalan bangsa Indonesia.
Ketua Umum Koalisi Peduli Indonesia (KPI), Alim Bara menyebut sosok Ekonom Senior tersebut cocok menjadi RI 1.
Rizal Ramli sudah sepatutnya diperhitungkan sebagai figur alternatif yang akan dipilih dalam Pemilihan Presiden mendatang.
Alim Bara berpandangan, saat ini rakyat Tanah Air membutuhkan pemimpin yang visioner untuk kesehjateraan dan kemajuan bangsa.
Di mana, dua hal tersebut dinilai ada dalam sosok Rizal Ramli.
"Saya mulai mengenal Rizal Ramli pada saat negeri ini sedang mengalami krisis ekonomi yang kondisinya sangat berat, yaitu menjelang tahun 1998.
Waktu itu banyak ekonom yang menyampaikan pandangannya mengenai situasi saat itu.
Sementara itu, hal serupa disampaikan Mayjen (Purn) TNI-AD Yahya Secawirya. Ia menilai bangsa Ini Memerlukan Pikiran Brilliant Rizal Ramli
"Saya sebagai Asisten Assospol Kassospol ABRI (TNI) yang kala itu dijabat oleh Susilo Bambang Yudhoyono dengan sikap terbuka seringkali mendengarkan pandangan-pandangan para ekonom tersebut dalam berbagai forum," paparnya.
Krisis perekonomian nasional sudah mulai benar-benar terasa dampaknya pada tahun 1997. Yang antara lain terlihat dari terus jatuhnya nilai tukar rupiah terhadap dolar.
Situasi ekonomi waktu itu memang cukup berat, karena berdampak luas kepada perekonomian masyarakat.
Sebelumnya ia mengaku sudah cukup banyak membaca tulisan-tulisan Rizal Ramli dari lembaga think tank ekonomi yang dipimpinnya, yaitu Econit (Economic, Industry, and Trade).
Di masa Presiden Abdurrahman Wahid itu, dengan Rizal Ramli sebagai menteri di bidang ekonomi, saya melihat kesulitan-kesulitan perekonomian nasional berhasil ditekan. Waktu itu negeri ini kan masih dalam fase tiga persoalan yang harus dibenahi, yaitu ekonomi, politik, dan sosial.
Sektor perekonomiannya bisa ditangani secara menonjol oleh Rizal Ramli sebagai menteri yang menangani masalah perekonomian nasional
"Saya terus mengikuti pemikiran-pemikiran Rizal Ramli, termasuk saat ia menjadi menteri bidang perekonomian di kabinet Presiden Abdurrahman Wahid. Waktu itu saya sedang di Sesko (Sekolah Staf dan Komando) ABRI, Rizal Ramli juga banyak memberikan masukan-masukan kepada lembaga ini mengenai pemikiran ekonominya,” ujarnya.
Ia rasa konsistensinya ini adalah suatu hal yang jarang dimiliki oleh setiap orang.
Termasuk saat Rizal menjadi Menko Maritim dan Sumber Daya, Rizal Ramli tetap mengutamakan kepentingan masyarakat dan bangsa. Ia bertindak bukan karena perintah, tapi karena realistis.(Fie)